Jordan Susanto Lepas Dari Riuhnya Kehidupan Lewat ‘Bedroom in The Sky’
Jakarta, soundcorners.com – Selepas merilis single debut-nya bulan September lalu, musisi yang memulai karier musiknya di London pada tahun 2015, Jordan Susanto kembali dengan karya terbarunya yang berjudul ‘Bedroom in The Sky’. Sedikit berbeda dengan single ‘English Rain’ yang dirilis sebelumnya, Jordan menghadirkan lagu ini dengan pendekatan dan sentuhan sisi humanis dari dirinya.
‘Bedroom in The Sky’ pada dasarnya menceritakan tentang pelarian yang sempurna untuk seseorang yang ingin keluar dari kejamnya dan sakitnya realita kehidupan. Dengan memakai aransemen yang mengikuti jiwa dari lagunya, Jordan membawakan irama ballad rock yang sangat mudah ditangkap dari awal lagu dimainkan.
Lagu ini juga memiliki irama yang ikut menceritakan sekaligus mempersonofikasikan hasrat Jordan untuk keluar dari kegaduhan dunia dan mendapatkan hidup yang selalu dia dambakan, bersama cinta sejatinya. Jordan menjadi sosok yang tidak hanya bernyanyi tapi juga Menulis Lagu, Composer, sekaligus Produser di lagu ini.
Sementara Sinyo Drumboy dipercaya sebagai Associate Producer dan Engineer sekaligus Mixing dari lagu ini. Mastering dari ‘Bedroom in The Sky’dilakukan oleh Gerard Rumintjap di Hyfog Audiopost.
Adapula sosok-sosok yang ikut meramaikan lagu ini diantaranya: Taufan Wirzon pada Fender Bass, Samuel Paul Gerald pada Drums, Jordie Yose pada Baritone Backing Vocals, Lorenzo Valentino pada Tenor Backing Vocals dan Bernard J Mapaliey pada Piano yang juga ikut dibantu oleh Rachel Rae sebagai Backing Vocals Supervisor. Terlibatnya banyak pihak dalam lagu ini, tidak lepas dari harapan Jordan agar lagu ini berhasil menggambarkan perasaan yang ingin disampaikan olehnya.
“Aku ingin menggambarkan perasaan yang didapatkan saat mendengarkan musik, terutama untuk orang lain. Karena musik itu medium yang paling cepat untuk bisa masuk ke hati, bahkan sebelum harus diproses oleh otak kita,” ungkap Jordan.
Walau bercerita tentang keinginan untuk bisa bebas dan kabur dari kepahitan dan keburukan dunia nyata dengan seorang yang dikasihi, namun Jordan ingin lagu ini untuk menjadi pengingat bahwa tiap masalah memang seharusnya dihadapi agar kita mendapatkan kebahagiaan yang kita inginkan.
“Kehidupan ini pahit dan kita tetap harus bisa menghadapi masalah tersebut. Walau kita memang bisa membayangkan sebuah dunia khayalan yang indah dan sempurna, tapi kunci dari kehidupan yang bahagia adalah dengan menghadapi masalah-masalah yang ada di dunia nyata,” pungkasnya.
Selepas merilis single ini, Jordan kini tengah menyiapkan karya-karya terbaru yang sebenarnya sudah siap untuk dirilis di tahun depan dan inipun menjadi langkah awal Jordan untuk terus konsisten dan produktif di dunia musik untuk nantinya menjadi Produser kabanggaan Indonesia atau bahkan menjadi seseorang dengan Production House yang menjadi sosok baik di ekosistem musik Indie di Indonesia. Setidaknya, itulah goals yang ingin diraih oleh musisi asal Jakarta satu ini.
No comments so far.
Be first to leave comment below.