Album “Love Spells” Sivia : Mendefinisikan Penerimaan Diri Album “Love Spells” Sivia : Mendefinisikan Penerimaan Diri
Debut album penuh tersebut merupakan hasil keputusan Sivia untuk kembali berkarya.Menurut penyanyi berusia 23 tahun ini, merilis album adalah caranya untuk memantapkan diri dalam... Album “Love Spells” Sivia : Mendefinisikan Penerimaan Diri

Soundcorners.com, Jakarta – ‘Album “Love Spells” menceritakan tentang proses pendewasaan diri Sivia tentang dirinya dan orang-orang yang ada di sekelilingnya, berdasarkan sudut pandangnya.

Debut album penuh tersebut merupakan hasil keputusan Sivia untuk kembali berkarya. Menurut penyanyi berusia 23 tahun ini, merilis album adalah caranya untuk memantapkan diri dalam bermusik.

Love Spells digarap selama kurang lebih 1 tahun, dalam pengerjaannya Sivia turut melibatkan nama-nama seperti lain Petra Sihombing, Iwan Popo, Asta Andoko (RAN), Teddy Adhitya, hingga Handy (Soulvibe). Menurut Sivia, nama-nama tersebut dirasa mampu untuk memenuhi keinginannya agar bisa bereksperimen dan mencari tahu gaya musik apa yang ia suka dan yang ingin dibuat.

“Semua lirik aku sendiri yang buat. Mekipun aku tidak bisa bermain instrumen alat musik, namun dalam proses produksinya tidak kosongan hanya liriknya saja ke produser, namun aku karena paham intonasi nada jadi bisa memberi masukan produser seperti apa karya yang akan diproduksi hingga menjadi album Love Spells.”, ungkap Sivia saat presconfrence melalui sebuah platform digital pada Jum’at (11/09/2020).

Album Love Spells terdiri dari 9 lagu Sivia termasuk sebuah intro instrumental, juga 3 single yang sudah terlebih dulu dirilis pada tahun 2019 dan beberapa waktu lalu “New York”, “Storm” dan “Love Jokes” (04/20).

Love Spells bisa dibilang merupakan album musik pop yang kental dengan pengaruh RnB dan soul. Pemilihan gaya musik ini berasal dari ketertarikannya yang besar terhadap jenis musik tersebut. Walaupun tumbuh dikelilingi musik jazz karena pernah belajar di sekolah musik, Sivia kemudian menemukan keselarasan antara karakter suaranya dengan musik pop dan RnB, seiring perjalanan karir bernyanyinya.“banyak terpengaruh sama sound RnB tahun 80-an dan 90-an”. Tambahnya.

Berbicara soal tema yang diangkat pada album Love Spells, Sivia mengatakan bahwa karya perdananya ini membahas soal pendewasaan dirinya tentang mempercayai proses. “Album ini menceritakan tentang proses pendewasaan diri gue, tentang gue dan orang-orang yang ada di sekeliling gue, berdasarkan sudut pandang gue. Patah, tumbuh, patah, terus tumbuh lagi. Itu yang gue ceritakan di sini. I do believe in the process,” jelasnya.

Salah satu hal yang juga menarik dari album ini adalah Sivia memilih untuk menamai semua judul lagunya menggunakan bahasa Inggris, sedangkan semua liriknya ditulis dalam bahasa Indonesia. Tentu saja, Sivia punya alasan dibalik konsep tersebut.

“Gue memperlakukan sebagian besar judul lagu-lagu gue di sini sebagai kiasan. Gue ingin mengajak para pendengar lagu-lagu gue untuk benar-benar menyimak apa yang ingin gue sampaikan di liriknya,” jelas Sivia

Album perdana milik Sivia, Love Spells, ini sendiri rilis secara mandiri pada tanggal 11 September 2020 di berbagai platform streaming musik daring. Serta dalam kesempatan prescone webinar menyatakan dia tidak menyukai instrumen guitar, namun soundcorners.com menyimak dalam prescone dengan memperdengarkan karya-karyanya ada unsur instrumen guitar di beberapa single-nya.

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.