Soundcorners.com – Para pecinta musik indie di Indonesia sudah pasti mengenal nama Barasuara. Band yang beranggotakan Iga Massardi (guitar/vocal), Asteriska (Vocal), Puti Chitara (Vocal), Tj Kusuma (guitar), Gerald Situmorang (Bass), dan Marco Steffiano (Drum) mulai mengibarkan namanya sejak tahun 2015 dengan debut album bertajuk Taifun. Setelah dipenuhi jadwal tour dan rekaman, Barasuara kembali mengeluarkan album baru yang diberi nama Pikiran dan Perjalanan pada bulan Maret 2019 kemarin. “Album ini merupakan sebuah rangkuman dari apa yang kami alami sejak tahun 2015 secara musikal, makanya diberi nama Pikiran dan Perjalanan” ungkap sang pentolan Iga Massardi.
Album yang berisikan 9 track ini dibuka dengan lagu berjudul Seribu Racun yang diawali dengan hentakan drum Marco lalu dilanjutkan riff yang fuzzy nan tematik dan mudah disenandungkan. Sound Fuzz memang kental terdengar di sepanjang album “Iga soalnya punya banyak efek sih, jadi dicoba aja semua” canda Gerald. Lagu kedua dilanjutkan dengan judul yang sama seperti nama album Pikiran dan Perjalanan.
“Belantara masa depan
Pikiran dan perjalanan
Biar kami yang tentukan
Biar kami yang tentukan”
Penggalan lirik lagu Pikiran dan Perjalanan yang mampu mengungkapkan perasaan orang-orang yang ingin mencapai mimpinya namun dihantui oleh nasehat orang terdekat yang berbeda pemikiran.
Lirik-lirik di album Pikiran dan Perjalanan yang mayoritas ditulis oleh Iga Massardi menceritakan tentang berbagai macam keresahannya tentang kondisi alam, panasnya politik di Indonesia, hubungan masyarakat, hubungan antara anak dan orang tua, dan apapun yang diinterpretasikan pendengar.
Menurut redaksi soundcorners.com, lagu yang paling unik di album ini adalah Masa Mesias Mesias. Selain judulnya yang cukup menarik perhatian, secara musikal lagu ini mengandung unsur rock khas Barasuara yang dibumbui beberapa ketukan timur tengah yang mengundang gairah bergoyang. Para personil Barasuara pun memiliki beberapa lagu favorit masing masing di album ini. Gerald memilih Tentukan Arah dan Tirai Cahaya, Tj dan Asteriska menyukai hampir seluruh lagu di album ini, Puti memilih Samara, Marco dan Iga memilih Pancarona.
Barasuara juga bercerita tentang proses teknis rekaman album Pikiran dan Perjalanan. “Kebanyakan kami rekam di home studio kami, kecuali drum dan vocal kami rekam di studio professional” jelas Gerald. Hampir semua part gitar dan bass direkam secara direct menggunakan Kemper, kecuali gitar akustik tentunya. Untuk proses mixing dan mastering dikerjakan oleh Stephan Santoso. “Mas Stephan mampu merangkum karya kami menjadi lebih baik, singkatnya, Mas Stephan mengenhance musik kami di album ini” jelas Puti. Dan memang terbukti, kualitas sonic tiap instrumen yang detil, sound drum yang nonjok khas Marco, tiap lirik yang jelas dan lugas terucap, berhasil dilakukan oleh Stephan Santoso.
Dalam 9 track yang ada di album Pikiran dan Perjalanan, ada dua lagu yang sudah sempat dirilis di online streaming, yaitu Guna Manusia dan Samara. Kedua lagu tersebut direspon secara positif oleh para pendengar, terutama para Penunggang Badai (sebutan fansclub Barasuara – red.). Tim soundcorners.com sempat berbincang dengan Iga Massardi tentang lagu Guna Manusia secara mendalam. Simak artikelnya disini.
Album Pikiran dan Perjalanan ditutup dengan lagu Tirai Cahaya yang lembut dengan sedikit rasa gospel-ish . Lagu ini bisa dibilang memiliki aroma album Taifun dengan dominasi isian toms drum dan ketukan khas Marco yang bisa dibilang menjadi salah satu ciri khas di lagu-lagu Barasuara. Lirik yang menyentuh di lagu ini dapat menyebabkan tetes air mata jika didengarkan dan didalami dengan baik.
“Sendiri jalan kau tempuh
Tubuhmu bersimbah peluh
Di awan kami memandangmu”
Album Pikiran dan Perjalanan memberikan standar tinggi di dunia permusikan Indonesia. Aransemen yang unik namun berkarakter, sound yang megah, lirik bahasa Indonesia baku yang multitafsir menjadikan album ini salah satu yang terbaik di 2019. Semoga album ini makin mendongkrak nama Barasuara dan mampu menyaingi kesuksesan album pertama mereka. Album Pikiran dan Perjalanan bisa kalian dengarkan di semua online streaming, dan rilisan fisik bisa kalian cek di sosial media Barasuara.
No comments so far.
Be first to leave comment below.