“Berduka”  : Cara Dee Lestari Menghargai Fase Kedukaan Dalam Hidup “Berduka”  : Cara Dee Lestari Menghargai Fase Kedukaan Dalam Hidup
“Berduka” mengungkapkan perasaan ketika manusia sedang rapuh-rapuhnya dan ingin berserah sepenuhnya kepada kesedihan. Lagu ini merupakan sebuah pengalaman yang dilalui semua orang secara universal,... “Berduka”  : Cara Dee Lestari Menghargai Fase Kedukaan Dalam Hidup

“Berduka”  : Cara Dee Lestari Menghargai Fase Kedukaan Dalam Hidup

Jakarta, soundcorners.com – Banyak lagu yang berkisah tentang kesedihan, tapi tidak banyak yang mengisahkan tentang rasa dan proses dari perasaan tersebut secara mendalam. Hal yang dimaksud adalah fase ketika manusia tidak kuat menahan sedih dan tidak cukup tangguh untuk menjadi tabah. Dee Lestari pun merangkum dan menyampaikannya lewat lagu berjudul “Berduka”.

DEE-LESTARI-soundcorners

“Berduka” mengungkapkan perasaan ketika manusia sedang rapuh-rapuhnya dan ingin berserah sepenuhnya kepada kesedihan. Lagu ini merupakan sebuah pengalaman yang dilalui semua orang secara universal, momen ketika mereka yang berduka diharapkan untuk menjadi kuat dan tabah.

Dee Lestari merasa, semua manusia akan tiba pada titik ini pada akhirnya. Maka dari itu, ia menciptakan “Berduka” untuk menghargai fase kedukaan, begitu juga proses kesembuhan manusia dari duka itu sendiri. Dee Lestari menulis “Berduka” dengan sangat cepat dan lancar, yakni hanya satu hari dan langsung jadi. Lagu tersebut rampung pada 21 Juli 2022, empat hari sebelum suami Dee Lestari, Reza Gunawan, jatuh sakit.

“Reza sudah sempat menuliskan chord-nya, merekam piano dasarnya, tapi belum sempat dijadikan demo. Dia sempat bilang, “Saya jadi tahu apa yang kamu rasakan kalau saya tidak ada.” Ketika Reza akhirnya berpulang, saya merasa terpanggil untuk mewujudkannya menjadi sebuah karya rekaman. Lalu, saya mengontak Andi Rianto, yang seketika menyanggupi. Ide ini juga disambut baik oleh Trinity Optima Production. Saya pun membuat demonya dibantu Ifa Fachir, kemudian Andi Rianto membuat aransemen finalnya. Sesi strings direkam live oleh Ava Victoria. Kami rekaman di Studio 168 bersama Fay Ismail dan pengarah vokal sekaligus A&R Trinity Optima Production, Barsena Bestandhi. Lagu ini pun diisi klarinet oleh Andreas Arianto, yang juga mengisi klarinet untuk lagu Reza yang berjudul “Selalu Di Sini.” Sementara, mixing dikerjakan oleh Stevano dan mastering oleh Dimas Pradipta. Tak ketinggalan, foto artwork digarap oleh Davy Linggar. Mereka semua ini adalah orang-orang yang berkawan baik dan pernah bekerja sama dengan Reza. Jadi, saya merasa proses pengerjaan “Berduka” ini, selain sangat lancar, juga sangat personal,” jelas Dee Lestari.

DEE-LESTARI-soundcorners

Video musik “Berduka” disutradarai oleh Prialangga dan hadir dalam konsep black & white. Sosok Dee Lestari diperlihatkan masuk ke dalam sebuah rumah dengan banyak orang di dalamnya, mulai dari anak kecil sampai orang tua, dengan kegiatan mereka masing-masing. 

Dee Lestari berharap, “Berduka” dapat membantu proses penyembuhan mereka yang tengah dilanda kedukaan hingga kembali kuat dan tangguh. “Kedukaan adalah pengalaman semua orang. Saya ingin lagu ini bisa menjadi teman saat mereka ada di sana. Kiranya, lagu “Berduka” bisa menyuarakan apa yang sulit diekspresikan ketika kedukaan menerpa,” ucap penulis buku “Rapijali” tersebut.

Sejak awal berdiri, Trinity Optima Production memiliki misi untuk selalu menjalin hubungan kuat dengan para talent maupun partner artis dalam kondisi apapun. “Hal ini terus kami pegang, termasuk ketika memutuskan untuk mendukung karya Dee Lestari yang sangat indah dan personal ini. Dee Lestari saat itu mengatakan pada saya bahwa ia punya sebuah lagu bertemakan proses menghargai kehilangan. Saya lantas sarankan agar ia sendiri yang harus menyanyikan lagu tersebut, dan kami siap dukung sepenuhnya. Ini bentuk cinta kami pada Dee Lestari dan mendiang Reza Gunawan yang merupakan sahabat bahkan sudah kami anggap bagian dari keluarga Trinity Optima Production. Semoga karya ini bisa menjadi peneman memori yang kekal bagi Dee Lestari dan perjalanan healing-nya dan “Berduka” dapat menginspirasi sekaligus menjadi sumber kekuatan bagi para pendengar yang tengah melalui proses yang sama,” kata Dwi Santoso, Head A&R (Music Production & Talent Scouting) Trinity Optima Production.

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.