Jakarta, soundcorners.com – Berawal tahun 90 terbentuk band New Castle Disease yaitu almarhum Aji (vox) , Kabul (bass), Aga happy (guitars), Fredi (guitars), Ario (drums) personilnya semua siswa SMAN 6 Mahakam Jakarta Selatan cover Sex Pistols & Ramones.
Setahun kemudian 91 New Castle Disease sedikit merubah nama menjadi New Disease dengan pergantian sejumlah personil yaitu almarhum Aji (vox) yang mengajak saudaranya Sam (bass), Agung (vox), Aga (guitars, keyboards), Irvan (guitars), dan Roy (drums) serta beralih cover The Cure, Stone Roses, Charlatans, Neds Atomic Dustbin, Northside, dll.
Saat itu cukup berat perjuangan cover genre Madchester / Shoegeze di tengah era mewabahnya Trashmetal. Apalagi tahun 1991 belum ada internet saat itu dengan komunitas sangat segmented. Beruntung tidak lama kemudian muncul The Black Hole komunitas yang sering mengadakan acara di club Voila Gedung Patra Jasa Jakarta dengan playlist dari lineup DJ Madchester scene & alternative music. Saat itu kebanyakan pengunjung The Black Hole adalah pelajar Indonesia yg sekolah di luar negeri serta sekolah International seperti JIS, dll.
New Disease adalah salah satu home band The Black Hole saat itu bersama dengan De Brams (pelajar SMA 82 Daha), Submission dari Young Offender, Bottoms Up (kemudian menjadi Getah), netral (belum rilis album).
“Saat New Disease cover lengkap dengan dandanan Brit Music dari sekitar 100 orang yang nonton paling hanya 10 orang yang ngerti dan suka, jadi sejujurnya kita lebih enjoy manggung kalo banyak pengunjung The Black Hole pelajar sekolah internasional karena mereka lebih enjoy nonton kita sambil goyang2x kepala & joget-joget kecil.’, kenang sam selaku bass Ombak
New Disease adalah perkenalan dan persahabatan Sam (bass) dan Aga (guitars) dimula serta terus bermain musik bersama karena dirasa dirasa sangat cocok dan bisa saling mengisi. Sampai suatu waktu Sam mengenalkan kepada Aga sahabat serumahnya yang baru pulang dari sekolah di luar negeri yaitu Sendy.
“Waktu itu warna musiknya seperti Suede campur Stone Roses, yang menjadi PR adalah mencari pemain drum yg suka ketukan stacato patah-patah tapi tetap enjoy buat jojing, nah lo…Akhirnya setelah 10 X audisi di audisi yang ke 11 kita ketemu drumer yang cocok yaitu Rana yang ternyata tetangga sekomplek”, tambah Sam.
Aga (guitars), Rana (drums), bersama Sendy (vox) dan Bobby (bass) membentuk Boogie Vibes. Tahun 1997 Boggie Vibes beraliran Acid Jazz / Disco Funk sempat membuat 4 demo lagu, diputar di Indie Lapan Prambors, Indika, dan radio lain, sebelum akhirnya vacum karena Sendy melanjutkan sekolah keluar negeri.
Setelah rekaman tahun 2000 karena kesibukan, Rana dan Sam sempat vacum dan posisi sempat diisi Ponti (drums) dan Revi (bass). 15 Maret 2004 OMBAK sempat merekam demo lagu Angkasa. Setelah itu OMBAK vacum. 2011 OMBAK sempat reuni dgn formasi Eri (vox), Aga (guitars), Sam ( bass) dan Rana (drums). Setelah itu karena personil OMBAK kembali vacum.
Saat pandemi 2020 walau domisili personil saat ini berbeda kota dengan didukung fasilitas teknologi serta niat rekam jejak digital setelah 20 tahun lamanya tertunda OMBAK kembali dengan formasi Eri (vox), Aga (guitars), Sam (bass) dan Rana (drums) merilis single perdana dengan judul yang sama yaitu Ombak pada 27 November 2020 lalu bersama label Kana Musik & Believe Distributions.
No comments so far.
Be first to leave comment below.