Goliathband Rilis Single Sahabat Cadangan Sematkan Unsur Elektronik
Tangerang, soundcorners.com – Terbentuk di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, 7 Februari 2000 Goliathband beranggotakan Ary (vokal), Ardy (kibor), Nodi (gitar), Yoga (bass) dan Dicky (dram) merilis single terbarunya Sahabat Cadangan di Kopiluvium,Pamulang (21/8).
Perilisan karya terbaru Goliathband ini sekaligus menandai kembalinya mereka ke industri musik setelah sempat vakum, gonta-ganti personil, dan juga berganti label. Goliathband kini bernaung di label Dua Suara, anak perusahaan Dua Media Pte Ltd, label rekaman berbasis di Singapura.
Sahabat Cadangan mengisahkan rasa kecewa seorang sahabat yang tampak bahagia dengan orang lain, sementara ia hanya dianggap sebagai cadangan dan dihubungi ketika dalam kesulitan saja. Melalui lirik penuh emosi, mereka menyampaikan perasaan dan situasi yang sering dialami banyak orang dengan gaya jenaka dan tergambar dalam MV-nya.
“Single ini juga sebagai pemanasan menuju album penuh yang sedang disiapkan. Lagu-lagu dan MV nya hampir semua sudah ada tinggal tunggu rilis dan tayang. Lagu-lagu berikutnya ada yang seperti Sahabat Cadangan, ada juga yang tidak. Kebetulan lagu Sahabat Cadangan lewat MV atau musik videonya ada unsur komedinya. Kalau diperhatikan, kami sebenarnya ingin menyampaikan banyak hal termasuk perasaan sedih dan kecewa, tapi kesedihan tidak melulu dibawakan dalam alunan musik yang sedih, malah ceria,” jelas Ary.
Untuk arasemen musik-nya Goliathband terusberinovasi dengan menyematkan beberapa genre musik tanpa menghulangkan benang merah dari awal terbentuk 7 Februari 2000. “setiap personil memiliki referensi musik yang berbeda dan semuanya ditangkan dalam karya ini. Namun ada unsur elektronik-nya meskipun masih kental nuansa pop melayu.”, ujar Nordi.
MV Sahabat Cadangan disutradarai Ahmad Amau, produser Ary Goliath dengan menghadirkan para pemeran antara lain Bubun bintang ‘Preman Pensiun’, Mbib Minion, Ridwan Anugrah, Ahmad Amau,Artocaster, Chef Hamdan alias “Mang Cemen” serta para personil Goliathband.
Melihat sengitnya persaingan industri musik saat ini, Goliathband tidak memiliki genre yang statis dan mengikuti arus, namun tetap konsiten berkarya dengan proses yang mengalir. “Buat kami, yang terpenting Goliathband menciptakan lagu sebaik mungkin. Tentang hits atau tidak zaman sekarang ini sulit ditebak, bahkan menurut saya seperti ‘ghoib’. Pengamat musik sekalipun juga nggak mampu memprediksi apakah yang tren hari ini lagu senja atau tren masa depan. Sebagai seniman kita berkarya saja. Ada lagu kami semasa di label yang dulu dan sudah lama banget, ternyata di kanal digital masih didengar sampai sekarang-padahal waktu bikin tidak dimaksudkan sebagai hits. Kami bersyukur dengan anggota sekarang masih ada dan tetap konsepnya adalah band ketika yang tengah ngetop hari ini rata-rata solois, bukan band,” jelas Ary
No comments so far.
Be first to leave comment below.