Mengusung Tema ‘We Make U A Better Drummer’, Jakarta Drums School Rayakan Selebrasi 17 tahun
Jakarta, soundcorners.com – Merayakan hari jadinya yang ke-17, Jakarta Drums School (JDS) melakukan giat selebrasi dengan mengusung tema ‘We Make U A Better Drummer’ pada hari Senin, 19 September 2022 di Rarampa Resto Mahakam, Jakarta Selatan.
JDS digagas oleh Harry Murti, Taufan Goenarso dan Prasodjo Winarko dengan metode pengajaran berbeda dengan metode sekolah musik umumnya karena hanya fokus pada drum. Di momentum ini, JDS mengumumkan akan pindah lokasi dari di jalan Iskandarsyah Raya ke daerah Pantai Indah Kapuk (PIK).
“Perjalanan Jakarta Drum School ini cukup lama ya. Kita juga mempunyai beberapa instructor yang sampai saat ini tetap setia. Kita juga mempunyai beberapa murid yang bermain banyak di festival seperti di Java Jazz dan banyak lagi, Banyak prestasi-prestasi dari Jakarta Drum School. Banyak yang tanya kenapa bisa bertahan? Formulasinya seiring berjalannya waktu, pertama kita ajarin ‘product knowledge’-nya seperti edukasi dan di aplikasikanlah edukasi itu, kemudian menjadi ‘habit’ kemudian menjadi attitude. Akhirnya sekarang ‘attitude’ di JDS udah seperti ‘culture’. Mungkin itu yang menjadikan Jakarta Drum School sebagai keluarga besar. Kita sebagai founder mungkin sebagai ‘think thank’.”. ucap Harry Murti salah satu founder JDS disela perayaan selebrasi 17 tahun.
Sementara, Taufan Goenarso yang merupakan drummer lulusan Percussion Institute of Technology USA dan juga salah satu Founder Jakarta Drum School memaparkan dinamikanya dalam mengelola Jakarta Drum School. “Jakarta Drum School semenjak berdiri programnya tidak pernah ganti, karena kita mempunyai motto. Pertama kali motto kita ‘We Make You Better Player’. Berjalan 10 tahun kita ganti mottonya, ‘We Make You Better Brother’. Perbedaan uniknya kita dengan sekolah-sekolah drum di Jakarta, drum yang kita pelajari adalah ‘essential drum, jadi ‘creative thinking about murid-murid untuk bermain drum. Dan kelas-kelas kita berbeda dengan kelas drum di Jakarta. Kita juga punya kelas Jazz, kita juga punya kelas ‘style’, dan kelas latin itu pada 10 tahun pertama. Perjalanan kita juga banyak sekali dibantu dengan musisi-musisi senior untuk memberikan workshop-workshop. Jadi Jakarta Drum School ini unik karena satu-satunya yang hanya mengajarkan drum.”
Prasodjo Winarko founder JDS juga menjelaskan kontribusinya selama 17 tahun “Pertemuan dengan mereka berdua sebenarnya sangat kebetulan, sangat sederhana begitu aja sampai terus ketemu. Berjalannya waktu 2-3 tahun kita sering berdiskusi tentang produk-produk drum segala macam. Terus saya ngomong sama Mas Harry sama Mas Taufan, ‘Ya kalian sekarang artis banyak yang kenal, tapi bagaimana 20-30 tahun kemudian ? Satu-satunya jalan untuk melestarikan nama-nama kalian ya dengan membuat suatu institusi, menghasilkan regenerasi dengan generasi mendatang bisa meneruskan ‘legacy’-nya, sehingga ini bukan cuma kursus-kursus biasa, tapi lebih kea rah institusi yang benar.”
Sekarang ini di Jakarta Drum School metode yang diajarkan terbagi menjadi beberapa program yaitu Kid Program, Preparation Program dan Main Class Program. Sementara untuk materi program terdiri dari beberapa materi yaitu Jazz Class, Latin Class, Style Class, Technique Class dan Reading Class.
Mengenai harapan ke depan dari JDS, Harry Mukti mengungkapkan, “Jakarta Drum School sekarang sudah beregenerasi, yang dulunya murid sekarang udah ngajarin murid. Kita pengen nantinya, bangsa Indonesia ini bangsa besar. Bangsa bisa besar karena budaya. Jadi kita berkontribusi untuk sesuatu yang berguna dalam hal berkesenian terutama drum karena musik pertama adalah rhythm. Harapan ke depan semakin besar bangsa kita semakin mengerti, karena bangsa kita adalah bangsa yang musikal, arts, cuma gak punya ‘knowledge’, kita kasih knowledgenya. Karena semua mempunyai hak untuk maju dengan catatan harus serius.”
No comments so far.
Be first to leave comment below.