


Soundcorners.com – Pandji Dharma (28) atau yang biasa disapa Pandji merupakan seorang pemilik studio musik, live sound engineer, recording engineer, hingga musisi jebolan JMC Academy di Sydney, Australia.
Di usianya yang masih terbilang muda, banyak project musik yang mempercayakan Pandji sebagai engineer-nya. Sebut saja lagu Berita Angkasa, dan Menggilas batas milik Kelompok Penerbang Roket, remastering vinyl The Gang of Harry Roesli, Nadya Fatira, Tersesat di Antariksa-nya Morfem, hingga film Silariang pernah ia kerjakan.
Sebelum memiliki studio sendiri, Pandji mengerjakan beberapa project di kamarnya, bahkan menurut Pandji, mixing room Palmhouse Studio terinspirasi dari studio di kamarnya, namun dengan ruangan yang lebih di-treatment pantulan suaranya.
Pandji bercerita bahwa dia adalah pecinta analog dan budak synthesizer, terbukti dari beberapa synthesizer Moog model D, Moog Grandmother, Roland Space Echo RE-201, Roland Chorus Echo RE-501, dan masih banyak lagi barang antik nan langka yang dia koleksi. Kecintaannya terhadap Analog dimulai dari JMC Academy tempatnya mengenyam pendidikan. Menurutnya sound analog lebih memberikan karakter kepada sang musisi dibanding sound digital. Namun bagaimana memunculkan kembali karakter analog di era digital ini? “Gue sih masih melibatkan beberapa hardware analog untuk mixing dan mastering, minimal 1 atau 2 unit, soalnya headroom & saturation-nya sih yang gabisa diboongin” begitu jawab Pandji
Bisa dikatakan musik musik alternative seperti surf rock, noise rock, psychedelic dan sebagainya adalah spesialisasi Pandji dalam mengerjakan project, namun tidak menutup kemungkinan untuk mengerjakan genre lain. “Tergantung musisinya suka sama karakter over-compressed gue atau engga” tutur Pandji.
No comments so far.
Be first to leave comment below.