Soundcorners.com – Band asal depok yang beranggotakan Kiki pada gitar/vocal, Alex sebagai lead guitar, Bobi di bass dan Reza pada drum berencana segera merilis album bertajuk “Mata Hati Jiwa” yang mengangkat tema isu sosial politik. Rencananya, album yang dikerjakan selama 2 tahun ini akan berisikan 12 lagu.
“Rape Me kami pilih sebagai nama band soalnya menurut kami, hidup itu kayak diperkosa, mau ga mau harus mau, suka ga suka harus suka, makanya kita pilih sebagi nama band” cerita Kiki sang vocalist pada tim Soundcorners.com. Band yang mengusung genre Alternative Rock ini memang terinfluence dengan pelopor Grunge dunia yaitu Nirvana, sehingga mencomot salah satu judul lagu band tersebut sebagai nama band.
Menurut saya sebagai penulis yang sempat “dicekoki” beberapa lagu mereka pada saat interview, band ini memiliki aransemen yang cukup unik. Lagu mereka yang berjudul Pancaindera misalnya, dibuka dengan sound saxophone dengan nada nada yang cukup memberi kesan etnis, lalu tiba tiba digempur raungan distorsi gitar dan dentum drum yang menggebu ala musik grunge, namun ditambah beberapa instrumen orchestra yang memberikan kesan megah. Lirik lirik yang disajikan pun cukup keren dan mudah diingat. Sayang, kualitas sound lagu tersebut masih belum diproduksi dengan maksimal.
Rencananya, Rape Me hanya akan merilis album mereka secara fisik. “Kami gamau ikut trend streaming digital karena tidak cocok dengan idealisme kami. Kami juga lebih menghargai karya yang bisa dipegang secara langsung” ungkap Bobi. Rilisan fisik mereka pun akan dibuat secara handmade “Selain untuk menekan biaya, kami juga ingin memperkuat kreatifitas kami dan membuat suatu terobosan baru” jelas Kiki.
Semoga album “Mata Hati Jiwa” karya Rape Me dapat diterima oleh para penggemar musik di Indonesia, dan terobosan mereka dengan menciptakan rilisan fisik handmade, dapat dicontoh oleh para musisi lain yang hanya mengandalkan online streaming.
No comments so far.
Be first to leave comment below.