Rock Legends Festival 2024 Chapter Jakarta Sajikan Memorable Pecinta Rock Indonesia
Jakarta, soundcorners.com – Perhelatan konser bertajuk Rock Legends Festival yang berlangsung pada Sabtu (31/8/2024) merupakan momentum memorable bagi pecinta musik Rock Tanah air. Pasalnya promotor BDG yang juga berkolaborasi dengan Rich Music dan Raspati Management menghadirkan berbagai line up musisi rock Indonesia seperti Godbless, Ikang Fawzi, Grass Rock, Bunga, dan nama lain untuk memeriahkan titik pertama Rock Legends Festival di Plaza Barat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, pada 31 Agustus 2024.
Sebagai catatan, line up pemilihan penampil ada beberapa band-band legend yang terjadwal di jam siang seperti U’Camp, Bunga dan Grass Rock sangat disayangkan, karena audience yang hadir belum ramai sekali jadi masih banyak yang belum bisa menikmati penampilan mereka secara Live.
Memasuki Pkl.15.20 line up band legend Semarang yaitu Power Slaves yang tampil di main stage. Meskipun teriknya matahari sore di veneu tidak membuat para rockers yang hadir untuk merapat ke depan panggung untuk menyanyi bersama dengan tembang-tembang hits yang dibawakan Power Slaves.
Apalagi, sang Vokalis Power Slaves beberapa kali turun dari panggung dan bernyanyi menghampiri penonton, sontak hal ini membuat audience yang datang saling berebut mik dan bernyanyi bersama, terasa sekali intimate konser rock yang terselenggara dalam Rock Legends Festival Kota pertama di Plaza Barat, Taman Mini Indonesia Indah.
Line up berikutnya dilanjutkan dengan penampilan Lady Avisha yang membawakan beberapa tembang-tembang hits-nya di atas panggung. Memang tidak powerful karena penampilannya tidak didampingi oleh format full band, namun dari alunan musiknya membuat penonton teringat dengan memori era kejayaan rock Indonesia di tahun 90-an yang membuat bernyanyi bersama.
Usai Lady Avisha penampilan dilanjutkan oleh lady rocker Mel Shandy di main stage. Sungguh ciamik penampilannya, meskipun sudah ber-‘umur’, namun lengkingan karakter vokal lady Rocker-nya masih membius audience yang hadir hingga usai, musisi muda Ranie Klees tampil di sebelum break magrib.
Selepas break magrib, Chitra Raspati tampil di main stage dengan meng-cover beberapa tembang hits yang sempat dibawakan oleh almarhumah Nike Ardila, ini juga yang membuat penonton sing along bersama dengan berbagai tembang hits-nya. Lalu di lanjutkan oleh firman Ink yang tampil di longe stage.
Memasuki line up headliner penampil penonton mulai pecah didepan panggung. Menurut pantauan redaksi soundcorners.com audience yang hadir sekitar 2000-an orang. Dimulai dengan pempilan Edane yang menyuguhkan beberapa tembang hits-nya di berbagai album Edane, bahkan kehadiran Robby Matulandi membawakan dua lagu Edane spontan membuat penonton bernyanyi bersama.
Keseruan berlanjut ketika Ikang Fauzi tampil sehabis Edane. Solois Rock ini tetap enerjik membawakan lagu-lagu hitsnya, apalagi ketika membawakan single “preman” audience di depan stage penuh dan sesekali bernyanyi di part-part single “preman”, seolah melepas kerinduan masa muda dan jayanya komunitas rock di tahun 90-an. Penampilan berlanjut di longe stage yaitu Budi Cilok yang meng-cover tembang-tembang hits Iwan Fals seperti Belum Ada judul, pesawat tempur dan lainnya. Karakter vocal yang persis sama seperti Iwan Fals di album masa mudanya ini berhasil membius penonton untuk bernyanyi bersama.
Line up puncak dan yang ditunggu adalah penampilan dari band Hard Rock legenda Indonesia yaitu Godbless. Hadir dengan full line up Godbless memulai dengan dua tembang yang dibawakan medley yang membuat riuh penonton. Namun karena factor kesehatan, basis Godbless Donny Fattah digantikan oleh additional dan tembang selanjutnya dilanjutkan. Audience tetap riuh menikmati penampilan Godbless hingga ditutup dengan sebuah singe Semut Hitam.
Penampilan dilanjut dengan sajian Jon Angelz yang mengcover lagu-lagu Bonjovi yang dieksekusi dengan baik dengan menggugah audience untuk menyanyi bersama. Line up terakhir ditutup dengan penampilan Whizzkid, meskipun sang fokalis aslinya Hengky Supit tidak hadir dan digantikan oleh additional namunan alunan high frequensi-nya mampu melepas keriunduan penonton yang hadir.
Konsep Rock Legends Festival menggunakan dua panggung yang berbeda namun secara pelaksanaan semua musisi tampil bergantian tanpa henti selain break magrib. Hal ini menarik penonton untuk berbalik arah secara contineu dari panggung longe stage ke panggung main stage. Sementara untuk sound yang terdengar baik untuk dinikmati meskipun alunan musiknya dominan rock yang banyak mnghasilkan nada-nada distorsi, tidak membuat kuping sangit dan masih nyaman.
No comments so far.
Be first to leave comment below.