Sekitar 20 Ribu Metalhead Padati Hammersonic 2024
Jakarta, soundcorners.com – Hammersonic Festival 2024 sukses berlangsung pada hari Sabtu dan Minggu, 4-5 Mei 2024 di Carnaval Ancol, Jakarta. Semenjak siang hari, puluhan ribu penonton datang menyaksikan penampilan dari band-band berbagai lintas genre dan lintas negara. 5 panggung yang tersedia, silih berganti menghadirkan penampilan band-band yang memainkan musik yang memicu adrenalin.
Panggung terbesar yaitu panggung Empire hari itu menampilkan Strangers, We The Kings, Madball, Saosin dan A Day to Remember. Sementara panggung Hammer menghadirkan Discrift, Suffocation dan Yngwie Malmsteen. Satu penampil, band asal Brazil, Nervosa, yang dijadwalkan tampil di hari Sabtu, pindah ke hari Minggu. Tak kalah seru, di panggung Sonic yang bersebelahan dengan panggung Hammer, menghadirkan Tiny Moving Parts, Stand Atlantic, Fear Factory, Marty Friedman dan Crossfaith. Di area makanan dan minuman juga terdapat 2 panggung yang lebih kecil yaitu panggung The Beast dan panggung Avalanche. Di panggung The Beast berturut-turut tampil Hyper, Next Me Zhanalena, Denisa, Sisi Selatan, Crypt Crawler, Amorfati dan Freedom of Fear. Sementara di Avalanche hadirkan Circafaith, Velhinha, Goregomb, Rebellion Rose, Modern Guns, Rezume dan Killing Me Insiden Reunion.
Selain itu juga terdapat banyak booth-booth produk yang menghadirkan berbagai macam games dan keseruan lainnya dengan hadiah uang menarik. Namun yang paling ramai diserbu oleh para penonton yang hadir adalah booth merchandise yang menjual merchandise resmi Hammersonic Festival 2024 dan juga dari band-band yang tampil.
Keseruan panggung Empire menampilkan band asal Florida, We The Kings. Meski cuaca siang panas terik, tidak menyurutkan penonton untuk menyaksikan band yang dimotori oleh vokalis Travis Clark. We The Kings melontarkan sejumlah single “Skyway Avenue”, “She Takes Me High”, “I Feel Live”, “Sad Song” dan “When We Were Young”. Satu nomor cover kejutan juga dibawakan We The Kings yaitu single hits dari The Killers, “Mr. Brightside”. We The Kings menuntaskan penampilan di Hammersonic Festival dengan membawakan nomor andalan mereka, “Check Yes, Juliet”.
Berlanjut ke panggung Hammer, Suffocation hadir melontarkan sejumlah nomor technical death metal seperti “Seraphim Enslavement”, “Throne Of Blood”, Breeding of Spawn” dan “Pierced From Within”. Penonton mulai melakukan circle pit saat band yang telah bebeapa kali tampil di Indonesia itu membawakan “Funeral Inception”, “Catatonia”,” Liege of Inveracity”dan “Surgery of Impalement”. Usai Suffocation tampil, giliran band metal asal Los Angeles, Fear Factory memanaskan panggung Sonic.
Unit hardcore asal New York, Madball, menjadi lineup ketiga yang tampil di panggung Empire. Band yang awalnya merupakan proyek sampingan personil Agnostic Front tersebut, membuat penonton semakin panas dengan membawakan nomor-nomor keras yang diambll dari album mereka seperti ‘Set It Off’ dan ”Demonstracting My Style’. Vokalis Freddy Cricien juga kerap mengajak penonton untuk berlompatan. dan juga melakukan circle pit.
Setelah Madball menuntaskan penampilan, sebagian penonton mulai mendatangi Sonic Stage untuk menyaksikan gitaris mantan personil band Megadeth, Marty Friedman. Tidak hanya sendiri, Marty Friedman yang pernah membentuk band proyek Cacaphony bersama gitaris Jason Becker, tampil bersama band dimana ada 2 personil berkebangsaan Jepang. Tidak banyak bicara, Marty Friedman lebih banyak berkomunikasi lewat gitarnya dengan penonton. Penonton semakin bersemangat saat Marty membawakan potongan lead gitar lagu “Tornato of Souls” dari Megadeth. “Aku cinta kalian” ujar Marty dalam bahasa Indonesia sebelum menutup penampilan.
Sebagian penonton mulai memadati panggung Hammer bahkan sebelum Marty Friedman menyudahi pertunjukannya. Ya, para penonton tersebut sudah tidak sabar menunggu penampilan dari sang maestro gitar, Yang lebih istimewa, panggung tempat Yngwie tampil , dipanjang puluhan body sound Marshall bertumpuk. Yngwie Malmsteen. tampil lewat pukul 8 malam dan langsung menggebrak dengan nomor “Rising Force” yang diambl dari album ‘Odissey’.
Selain bermain gitar, Yngwie juga ikut bernyanyi di lagu “Rising Force”. Yngwie kemudiian meneruskan penampilan dengan “Into Valhalla”, “Top Down, Foot Down” dan “Relentless Fury”. Yngwie juga kerap kali melempar pick gitar ke arah penonton, bahkan sesekali sambil menendangnya. dua nomor musik klasik juga dibawakan dengan apik oleh Yngwie yaitu “Badinerie” milik Johann Sebastian Bach dan “Paganini’s 4th/Adagio”. Yngwie kemudian kembali bernyanyi bersama penonton di lagu “Seventh Sign”. Penampilan Yngwie Malmsteen di Hammersonic Festival ditutup dengan semburan kembang api dan confetti yang spektakuler.
Beralih ke panggung Empire, band, telah bersiap band asal Orange County, Amerika Serikat, Saosin. Penampilan Saosin di panggung Hammersonic tahun ini menjadi salah satu yang paling ditunggu oleh penonton. Seperti diketahui, Saosin gagal manggung tahun lalu di Jakarta, saat menjadi band pembuka Bring Me The Horizon. Saosin membuka penampilan dengan “It’s Far Better to Learn”, “Sleepers” dan “Lost Symphonies”. Lost Symphonies” Penonton semakin bersemangat saat Cove Reber cs membawakan “Bury Your Head” yang dilanjutkan dengan “I Can Tell There Was an Accident Here Earlier”, “Come Close dan “Translating the Name”. Setelah “Collapse”., Saosin membawakan “Seven Years”, “Voices” dan “You’re Not Alone” yang diiringi koor dari penonton.
Hammersonic Festival 2024 hari pertama ditutup dengan penampilan band asal Florida, A Day To Remember. Band yang menggabungkan unsur pop punk dan metalcore tersebut tampil usai Crossfaith menyudahi penampilan di Sonic Stage. A Day to Remember membuka penampilan dengan “The Downfall of Us All”, disusul “All I Want” dan “Paranoia”. Berikutnya giliran “Degenerates” yang disajikan. Di lagu ini juga, A Day To Remember. mulai membagikan barang kepada penonton dengan menggunakan semacam meriam mainan.
Hari ke-2 (6/5) penyelenggaraan Hammersonic Festival 2024, tetap ramai dihadiri puluhan ribu penonton sebagaimana di hari pertama. Festival gelaran Ravel Enterteinment yang berlangsung setahun sekali di Carnaval Ancol ini. layak dsematkan sebagai festival musik keras terbesar di Asia Tenggara. Tidak hanya mendatangkan penonton lintas usis dari berbagai kota di Indonesia bahkan dari internasional. rela datang jauh-jauh untuk menyaksikan band favorit mereka ataupun hanya untuk berkumpul dengan teman-teman yang mempunyai selera musik sama. Meskipun di hari ke-2,tetap panas terik di siang hari, hal tersebut tidak menyurutkan semangat Hammerhead (sebutan untuk penonton Hammersonic Festival) untuk datang sejak siang hari.
Di panggung Empire hari MInggu 6 Mei 2024 menampilkan Saint Loco, Bleeding Through, Suicide Silence, As I Lay Dying dan Lamb of God. Panggung Hammer hari itu juga menyajikan Bearfours, Blood Red Throne, Venom Inc, Misery Index dan Cradle Of Filth, Sementara di panggung Sonic yang berselebelahan dengan panggung Hammer, menghadirkan Speedball, Dvrk, Nervosa dan Atreyu. Dua panggung yang berada di area makanan dan minuman yaitu panggung The Beast dan Avalanche masing-masing menghadirkan keseruan dengan lineup yang seru. Di panggung The Beast berturut-turut tampil Burning Flame, Haunted Era, SLFR, Tools of the Trade, Arcadia, Ghostline dan Straight Answer, Sementara di panggung Avalanche yang letaknya di samping panggung The Beast, menyajikan Engage In Vengeance, Speak Up, Remember Of Today, Bloodstone, Tabrak Lari, Annalyn dan Jakarta Flame.
Siang yang menyengat di Hammer Stage dibuat semakin panas dengan band death metal asal Norwegia yang memainkan karya mereka seperti “Epitaph Insicrebed”, “Itika”, “Smite”, “Every Silent Plea”, “Arterial Lust” dan “Mephitication”. Usai Blood Red Throne, Sonic Stage langsung dohajar oleh band Dvrk. Meski tampil seru, namun band yang dikomando vokalis Peter Morgan ini beberapa kali mengalami masalah teknis. Beralih ke panggung Empire, tepat pukul 15.40, unit metalcore asal California, Bleeding Through, tampil membakar penonton yang hadir Nomor-nomor seperti “Revenge I Seek”, “For Love & Falling”, “Love Lost In A Hail of Gunfire Rage”, “Love In Slow Motion”, “No Friends”, “Rise” dan “Kill To Believe” menjadi bahan bakar penonton melakukan circle pit. Bleeding Through menutup penampian dengan nomor “On Wings Of Leap”.
Kembali ke panggung Hammer, band Venom Inc langsung menghajar penggung nomor-nomor thrash metal klasik seperti “Witchin Hour”, “War”, “Come To Me”, “Blackened Are The Priests”, “Carnivorous”, “Live Like an Angel” dan ditutup dengan “Black Metal”. Usai Venom Inc, giliran panggung Sonic yang diserbu para penonton untuk menyaksikan kuartet thrash/death metal wanita asal Sao Paulo, Brazil, Nervosa, Sejatinya Nervosa tampil pada Sabtu siang. Namun karena alasan teknis, jadwal mereka digeser ke hari ke-2. Dengan formasi Prika Amarakl (vokal/gitar), Helena Kotina (gitar), Hel Pyre (bass) dan Gabriela Abud (drums), Nervosa menggelontorkan lagu-lagu yang diambil dari album mereka ‘Jailbreak’, ‘Perpetual Chaos’ sampai ‘Victim of Yourself’.
Salah satu band yang ditunggu-tunggu di hari ke-2 Hammersonic Festival adalah band deathcore asal California, Suicide Slience yang tampil di panggung Empire. Dibuka dengan lagu “Bohemian Rhapsody” milik Queen, yang membuat paduan suara di antara penonton, Suicide Silence membuka penampilan dengan “”Revelations (intro)” yang berlanjut dengan “Unanswers” membuat tensi pertunjukan langsung naik.
Berturut-turut kemudian membawakan “You Only Live Once”, “Fuck Everything”, “Love Me To Death”. “Disengage” dan “Slave To Subtance”. “Ini malam yang luar biasa, Hammersonic. Kalian sangat indah” ucap Hernan. Semakin panas, Suicide Silence kemudian membawakan “You Must Die”, “Wake Up”, “Fucked For Life” dan ditutup dengan “No Pity For A Coward”. Beberapa penonton meminta tambahan lagu, namun Hernan Hermida mengatakan, ‘Kalian gak mau nonton Lamb of God ? Ada As I Lay Dying, Misery Index, Atreyu. Mereka teman kami semua.”
Keseruan kemudian berpindah ke panggung Hammer yang menampikan Misery Index. Memadukan musik death metal dan grindcore, Misery Index menyajikan set list bertampo cepat seperti “The Spectator”, “The Carrion Call”, “Partisans Of Grief”, Fed to Wolves”, “Calling”, “Conjuring the Cult” dan ditutup dengan “Traitors”.
Tanpa jeda, panggung Sonic langsung menghadirkan Atreyu usai Misery Index. Band metalcore asal Calfornia tersebut, langsung tancap gas membawakan “Drowning”, “Becoming The Bull” dan Right Side of the Bed”. Band dengan vokalis Brandon Saller tersebut, melanjutkan penampilan dengan “Save Us”, “Falling Down”, “The Time is Now”, “Gone” dan ditutup dengan “Blow”. Panggung Empire juga tengah bersiap lineup yang ditunggu-tunggu, As I Lay Dying.
As I Lay Dying yang tampil dengan formasi Tim Lambesis (vokal), Phil Sgrosso (gitar), Ken Susi (gitar), Ryan Neff (bass/vokal) dan Nick Pierce (drums) langsung menghajar panggung denga nomor-nomor “Nothing Left”, “Redefined” dan “An Ocean Between Us”. Kerap kali Tim Lambesis memintan penonton untuk melakukan circle pit dan wall of death. Penonton semakin beringas saat As I Lay Dying menyuguhkan “94 Hours”, “Shaped by Fire” dan “Blinded”. As I Lay Dying menutup penampilan dengan nomor “My Own Grave” dan “Confined”. Hammersonic Festival 2024 ditutup dengan penampilan Lamb Of God yang tampil di panggung Empire.
Tampil usai Cradle Of Filth menuntaskan penampilan di panggung Hammer, Lamb Of God membuka dengan intro lagu “Memento Mori” membuat penonton langsung bersorak. Sebuah kain hitam yang menutup panggung di logo band Lamb Of God, kemudian turun dan tampak lah personil Lamb Of God yang langsung disambut penonton yang melakukan circle dance dan slam dance. Tanpa jeda, Lamb Of God langsung menaikkan tensi dengan “Walk with Me in Hell” dan “Hourglass”. Randy Blythe tampil dengan potongan ambut pendek dan memakai kaos band Eyehategod tampil enerjik membuat penonton semakin bersemangat. Berturut-turut Lamb Of God membawakan “Resurretion Man”, “Ditch”, “Something To Die For” dan “Ruin”. Penonton semakin panas saat “Blacken” dan ’11 Hour” dibawakan. Lamb Of God menutup penampilan di Hammersonic Festival 2024 dengan “Vigil”, “Laid To Rest” dan “Redneck”.
Penyelenggaraan Hammersonic Festival 2024 menjadi penyelengaraan yang terbaik dari gelaran tahunan festival cadas ini. Jadwal penampilan setiap artis yang nyaris selalu tepat waktu dan ditunjang dengan sound system yang prima di setiap panggung menjadi kelebihan dari penyelenggaran Hammersonic Festival tahun ini. Namun demikian, ada yang menjadi catatan dan mendapat perhatian yaitu sedikitnya area untuk penonton untuk buang air kecil dan buang air besar sehingga menimbulkan antrian panjang mengular. Selain itu, terbatasnya ruang Musholla yang disediakan menjadi keluhan dari beberapa penonton. Semoga dalam penyelenggaraan Hammersonic Festival di tahun berikutya bisa menjadi semakin baik ke depannya.
FOTO : Hammersonic Official / Budi Susanto
No comments so far.
Be first to leave comment below.