Steve Vai Inviolate Tour 2023 : Dominasi Ibanez Alunkan Harmoni Distorsi dan Clean Steve Vai Inviolate Tour 2023 : Dominasi Ibanez Alunkan Harmoni Distorsi dan Clean
Hampir di setiap lagu yang dimainkan, Steve Vai berganti gitar. Namun ada satu kesamaan dari setiap lagu yaitu Steve Vai hanya memainkan gitar Ibanez... Steve Vai Inviolate Tour 2023 : Dominasi Ibanez Alunkan Harmoni Distorsi dan Clean

Steve Vai Inviolate Tour 2023 : Dominasi Ibanez Alunkan Harmoni Distorsi dan Clean

Jakarta, soundcorners.com –  ‘sang virtuoso’, Steve Vai, sukses menggelar konser solo di Jakarta pada hari Kamis, 26 Oktober 2023 lalu. Konser yang digagas Lemmon ID, Dewa Budjana, dan Nocturnal Blazze tersebut, merupakan bagian dari tur dunia Steve Vai bertajuk “Steve Vai Inviolate Tour 2023” dan  mengambil tempat di Basket Hall Senayan, Jakarta.

Steve-Vai-Inviolate-Tour-2023-soundcorners

Konser ini hadir dalam rangka promosi album ‘Inviolate’ milik Vai yang dirilis pada 22 Januari 2023 lalu. Semenjak sore hari, beberapa penonton telah hadir di venue acara termasuk sejumlah musisi terutama gitaris seperti Pay ‘Burman’, Denny Chasmala, John Paul Ivan, Ovi /rif, Gugun ‘Blues Shelter’ dan masih banyak lagi. Meskipun penonton tidak terlalu membludak, namun konser Steve Vai ini menjadi daya tarik tersendiri untuk musisi terutama para gitaris.

Tepat pukul 8 malam, pemain bass, Slank, muncul di atas panggung dan menyapa para penonton yang hadir. Di konser Steve Vai kali ini, seluruh penonton ditempatkan dalam posisi duduk. Ivanka kemudian memanggil nama gitaris band GIGI, Dewa Budjana dan solois Sandhy Sondoro untuk tampil menyanyikan bersama lagu kebangsaan “Indonesia Raya”. Usai seluruh penonton selesai menyanyikan lagu “Indonesia Raya”, sejurus kemudian lampu dipadamkan dan sosok Steve Siro Vai muncul dari kegelapan. Sambil menenteng gitar Ibanez JEM Signature dirinya, Steve Vai membuka penampilan dengan lagu “Avalancha” berlanjut dengan “Giant Balls of Gold” dan “Little Pretty”. Malam itu, gitaris yang pernah bergabung dengan band Whitesnake dan Alcatrazz tersebut tampil ditemani musisi jempolan yaitu Dante Joseph Frisiello (gitar/keyboard), Jeremy Patrick Colson (drum), dan Philip Earl Bynoe (bass).

“Apa kabar kalian ? Ya ampun, Kalian sehat malam ini ? Saya senang kalian terlihat baik. Senang bisa kembali lagi Jakarta. Terima kasih. Kalian tahu ketika kami menyusun jadwal di tahun 2022 dan kami telah melakukan banyak pertunjukan ketika saya bilang Jakarta di jadwal saya bilang ‘Yeaah’. Saya mendengar hari ini ibunya Edward Van Halen berasal dari sini. Terima kasih. Kami melakukan banyak tur karena kami menyukainya tapi menjadi waktu yang menantang harus melakukan tur tiga hari berturut-turut. Kami harus berpindah-pindah tempat terus menerus dan kemudian pertunjukan di Jakarta kami berada hari ini. Saya tidak bisa lebih bersyukur untuk cinta untuk menghargai dan menghormati kru dan yang telah mereka berikan. Mereka telah bekerja sangat keras. Jadi malam ini kita akan merayakan musik.” sapa Steve Vai sebelum memainkan nomor komposisi yang banyak ditunggu, “Tender Surrender”.

Hampir di setiap lagu yang dimainkan, Steve Vai berganti gitar. Namun ada satu kesamaan dari setiap lagu yaitu Steve Vai hanya memainkan gitar Ibanez termasuk gitar berkepala tiga Ibanez Signature Hydra yang legendaris. Satu keunikan lagi, Steve Vai tidak menggunakan guitar wireless dalam penampilan yang membuatnyan harus mencopot cable di setiap lagu. Beragam komposisi dan teknik gitar ditampilkan Steve Vai malam itu dalam nomor-nomor seperti “Lights Are On”. “Candlepower” dan “”Greenish Blues”. Di nomor terakhir tersebut, Steve Vai yang pernah bergabung dengan band David Lee Roth tersebut, memainkan gitar Ibanez Stratocaster sambil memetik dengan jari.

Setelah memainkan komposisi “I’m Becoming” yang langsung dilanjutkan dengan “Whispering Prayer”, Steve Vai memberikan kesempatan untuk sang drummer melakukan solo. Memang malam itu Steve Vai juga memberikan kesempatan kepada setiap musisi yang mendukung penampilannya untuk memainkan solo instrumen. Penonton semakin riuh saat Steve memainkan komposisi rumit dengan gitar Hydra-nya, “Teeth of the Hydra”. Dengan tiga neck tersebut termasuk satu neck sebagai bass, rasanya sulit untuk gitaris manapun memainkan nomor ini kecuali sang virtuoso. Di usianya sudah lebih dari 60 tahun, namun kemampuan Steve Vai memainkan gitar masih tetap konsisten. Usai “Zeus in Chains”, Steve Vai kemudian memainkan nomor yang banyak ditunggu yaitu “Liberty” dan “For the Love of God”. Steve Vai kembali memberik kejutan di lagu “For the Love of God” dengan menghadirkan seorang vokalis tenor untuk bermain bersama di bagian melodi gitar. Steve Vai menuntaskan penampilan malam itu dengan nomor  “Fire Garden Suite IV – Taurus Bulba”  yang diambil dari album ‘Fire Garden’.

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.