Synchronize Fest 2018 It’s Not Just a Festival, It’s a Movement! Synchronize Fest 2018 It’s Not Just a Festival, It’s a Movement!
Post Views: 3,185 Synchronize Fest 2018 It’s Not Just a Festival, It’s a Movement!

Soundcorners.com – Synchronize Festival 2018 edisi ke-3 yang diselenggarakan atas kolaborasi Dyandra Promosindo dan Demajors sukses dilaksanakan pada 5-7 Oktober 2018 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat. Sesuai nama dan mottonya, Synchronize Festival 2018 mensinkronisasi seluruh genre dan musisi terbaik Indonesia serta sebuah pembuktian bahwa ini bukan sekedar festival, tapi ini sebuah gerakan dalam rangka mengapresiasi musisi Indonesia. Sebanyak 114 musisi Tanah Air dari berbagai genre berhasil menghibur penonton dari berbagai usia.

Memiliki 6 panggung berbeda dengan ciri khas masing- masing, Dynamic Stage adalah panggung yang paling besar, Lake Stage yang dekat dengan danau kecil, Forest Stage diisi oleh mayoritas musisi indie, District Stage pada sisi sebelah kiri, Gigs Stage yang minimalis dengan suasana gigs kecil yang intim, dan yang terbaru adalah XYZ Stage yang hadir atas antusiasme dan respon positif dari penikmat musik pada edisi sebelumnya.

Synchronize Fest menghadirkan musisi-musisi Tanah Air seperti Barasuara dengan musik “rock hari ini”, raja dangdut Rhoma Irama & Soneta, Steven & Coconut Treez, Jamrud, Candra Darusman Project, Dewa 19 yang membawa 2 mantan vokalisnya yaitu Once dan Ari Lasso, RAN, Feast, Burgerkill, Reality Club, Project Pop, Pijar, dan ratusan musisi Indonesia lainnya. Penonton juga berkesempatan untuk mengikuti meet & greet dengan beberapa musisi yang diselenggarakan oleh panitia. Selain memperkenalkan musik Tanah Air, Synchronize Festival 2018 juga turut memperkenalkan film-film Indonesia dalam rangka mengapresiasi karya filmmaker lokal.

Acara dimulai pada hari Jumat, 5 Oktober 2018 pukul 17.00 yang dibuka dengan penampilan dari Mesin Tempur, Light Craft, dan Adhitia Sofyan pada 3 stage berbeda. Suasana pada sore hari belum begitu ramai, akan tetapi antusiasme penonton sudah terlihat saat mereka dengan kompak bernyanyi bersama musisi favoritnya. Pada hari pertama ini, juga hadir musisi indie seperti Sentimental Moods, Reality Club dan Barasuara, Maliq & D’essentials dengan musik pop jazz, dan ditutup oleh Naif yang hadir di Dynamic Stage.

Revenge The Fate dan Wesjamnation membuka acara di hari ke-2, pada hari kedua makin banyak musisi indie yang ikut meramaikan acara ini, sebut saja Pijar, Semiotika, Soloensis, dan Zat Kimia. Tohpati Ethnomission hadir memperkenalkan musik jazz etnik, musisi jazz Indra Lesmana hadir kedua kali pada acara kali ini dengan membawa project yang berbeda dengan mengusung musik metal instrumental, Sisitipsi membuat suasana menjadi lebih santai dengan hits single-nya “Alkohol” dan juga membawakan lagu-lagu album baru mereka. Sheila on 7 menghibur Sheilagank dengan sedikit surprise, mereka menyanyikan lagu “Shepia”, lagu yang terbilang jarang dibawakan. Project Pop hadir di District Stage, walaupun personilnya sudah berkurang setelah meninggalnya alm. Oon, mereka tetap sanggup membawakan lagunya dengan lirik-lirik yang unik dan jenaka. Acara hari kedua ditutup oleh raja dangdut Rhoma Irama & Soneta

Synchronize Festival 2018 juga menjadi wadah para musisi memperkenalkan lagu terbaru mereka yang belum di release ke publik antara lain adalah Barasuara dengan “Pikiran dan Perjalanan”, single baru Hivi yaitu “Satu-satunya”, dan musisi 90an The Adams yang terus berkarya dan akan membuat album ke-3 mereka dengan memperkenalkan single terbaru mereka yaitu “Masa-Masa”, Kunto Aji membawakan lagu-lagu pada album ke-2 yang rilis beberap waktu lalu. Penonton terlihat enjoy saat mereka mendengarkan lagu terbaru dari musisi favoritnya.

Acara pada hari ketiga dimulai pada pukul 14.15 yang menampilkan SATCF, Nonaria, NOXA dengan genre Grincore nya dan Logic Lost pada 3 stage berbeda. Endah n Rhesa hadir dengan format yang tidak biasa, mengusung nama Endah n Rhesa Extended, mereka berdua mengajak beberapa teman bermusiknya untuk bergabung memeriahkan Dynamic Stage, setelah itu juga ada project lain yang tak kalah seru, Candra Darusman Project yang menghadirkan musisi-musisi ternama untuk membawakan lagu-lagu karya Candra Darusman, juga hadir musisi kasidah yang datang dari Semarang, Nasida Ria yang sayangnya hanya membawakan sedikit lagu karena harus terpotong break maghrib. The Adams yang selalu hadir dalam acara ini menciptakan “hattrick”, Jamrud, Padi, dan Dewa 19 secara berurutan membuat penonton bernostalgia dengan musik-musik mereka. Rangkaian acara ini ditutup oleh reuni Dewa 19 yang turut dihadiri oleh mantan vokalisnya yaitu Ari Lasso dan Once Mekel. Mereka menutup rangkaian acara Synchronize Festival 2018 dengan menyanyikan lagu Separuh Nafas yang diiringi dengan dentuman kembang api serta antusiasme penonton yang menyanyikan lagu tersebut.

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.