Soundcorners.com, Jakarta – Total Chaos adalah band punk legend Amerika yang sangat antusias melakukan tur keberbagai negara. Kejadian tahun lalu adalah kondisi yg memilukan bagi Total Chaos saat mengalami musibah akan melakukan perform di Indonesia.
“We want to apologize and explain why we did not play the show in JAKARTA on Sunday night”Akun resmi TOTAL CHAOS menuliskan bahwa GUDANG RECORDS dari Malaysia penyebab utama kenapa mereka sampai gagal show di Jakarta. “GUDANG RECORDS adalah penyebab utama kenapa kami tidak jadi tampil di Jakarta. Dan dia tidak pernah menceritakan ke kami bahwa kami seharusnya manggung pukul 7:30 malam,” tulis status facebook mereka.
Parahnya, TOTAL CHAOS juga mengatakan kalau uang mereka diambil oleh GUDANG RECORDS yang seharusnya uang itu mereka pakai untuk kembali ke Amerika.“Dia juga mengambil uang kami sebanyak $4,000 USD (sekitar Rp.52 juta) yang seharusnya kami pakai untuk beli tiket pesawat pulang ke USA dari Indonesia,” jelasnya.“WARRIORS JAKARTA tidak menyalahkan kami karena kami tidak jadi main. Mereka sangat profesional dan melakukan pekerjaannya 100%,” tambahnya.
Kemudian TOTAL CHAOS menyerukan kepada seluruh punk di Indonesia untuk memboikot GUDANG RECORDS yang tidak bertanggungjawab atas permasalahan ini.“Plis boikot GUDANG RECORDS. Dia adalah pencuri dari para punk di Indonesia dan dari Total Chaos. Dia harus ditemukan dan dibuat perjanjian.
Tahun ini, hampir saja Total Chaos gagal perform lagi, pasalnya tiba-tiba ijin penyelenggaraan acara dicabut tepat dihari acara akan diselenggarakan di MS Hall Vicki sianipar Jakarta oleh pihak kepolisian setempat. Segala upaya telah dilakukan Warriors Record, namun tidak ada titik temu hingga Warriors Record memposting berita pada hari terlaksananya konser acara Total Chaos canceled pada Minggu (24/02). Shocking news!
Band yang saat ini mempunyai formasi Rob Chaos (vokal), Shawn Smash (gitar), Miguel Conflict (drums), Geordy Justify ( bass) merupakan bagian dari tur mereka “30 Years of Chaos World Tour 2019.”. Selain Jakarta, Total Chaos juga menggelar konser di pulau Bintan, Medan dan Bali untuk kota di Indonesia. Sementara untuk wilayah Asia Tenggara, menyambangi Singapura, Filipina, Thailand sampai Myanmar.
Tapi Usaha Warrior Record yang di bantu teman-teman komunitas Jakarta Punk akhirnya memindahkan veneu acara ke I-Six Bar kemang, Jakarta Selatan bekerja sama dengan The Rock Campus yang digawangi Ezra Simanjuntak dan konser ini tetap berlangsung dengan di isi oleh beberapa band opening dari komunitas hardcore Punk And skinhead di Jakarta seperti Rejectedscum, Anti Squad, The Civil Disorder, Sexy Pig, The Borstal sementara karena terbatasnya waktu berlangsungnya konser Tenhole tidak jadi manggung di gigs ini. Kemudian Total Chaos membawakan 18 lagu yang energik bernuansa hardcore Punk.
Total Chaos didirikan oleh Rob Chaos juga merupakan salah satu pemilik SOS Records bersama Ezzat Soliman, pemilik Showcase Theatre, setelah merilis album-album klasik Punk dan Oi! diantaranya band-band seperti The Exploited, Vice Squad, Sham 69, Conflict, The Adicts dan Abrasive Wheels.
Pada tahun 1991, Total Chaos merekam demo pertama mereka yang berjudul ‘Punk Invasion’, diikuti oleh mini album (EP) ‘Nightmares’ pada tahun 1992. Pada tahun 1993, band ini merekam album debut mereka ‘We Are the Punx, We Are the Future’. Pada tahun 1994 Total Chaos dikontrak Epitaph Records dan merilis 3 album, ‘Pledge of Defiance’, Patriotic Shock (1995) dan ‘Anthems From the Alleyway’– 1996. Selama karirnya Total Chaos telah merilis 10 album studio.
No comments so far.
Be first to leave comment below.