Soundcorners.com – Wondergel datang kembali melalui single terbaru mereka,“ Di Bangku Taman”. Pelopor band indie 90an yang personilnya cewek semua ini, sempat menghilang dari dunia musik. Apa yang membuat mereka tampil kembali?
“Semua berawal dari ketika kita manggung reunian di tahun 2018 lalu,“ Ungkap Meita Kasim, vokalis Wondergel.
“Sambutannya luar biasa, sungguh di luar dugaan kami. Pun di acara Wondergel Reunion ini kita bekerjasama dengan banyak musisi indie 90an, teman-teman lama jaman perjuangan dulu, dan juga beberapa musisi milenial. Seusai acara, banyak dari mereka yang memberi saran untuk mencoba bikin lagu baru lagi. Berkat dorongan mereka-mereka inilah, akhirnya kami sampai disini.”
Lewat “Di Bangku Taman”, Wondergel kembali menyapa dunia musik Indonesia, kali ini dengan konsep yang lebih matang. “Kalau dulu kan kami masih muda, masih meledak-ledak dan agak ‘liar’. Sekarang kami mencoba untuk membuat sesuatu yang lebih kalem, tanpa meninggalkan nuansa indie pop rock yang merupakan ciri khas-nya Wondergel.” Imbuh Meita.
Mungkin dari segi musik Wondergel terdengar lebih kalem, namun dari segi lirik sepertinya masih mempertahankan aura ‘pemberontakan’ mereka.
Simak ending dari lirik lagu “Di Bangku Taman”:
Di bangku taman ku terkesima
Akal berkata tinggalkan kamu
Namun hatiku telah memilihmu
Yang kau beri adalah
Cahaya di gelapku…
Wondergel memutuskan untuk menggaet Lingkar 8 Production, dengan Levi Santoso ( Superglad, The Brandals, Ecoutez ,Kuburan Band ,LA Light Indifest V Album , dll ) sebagai produser. “Saya dan Levi sudah kenal lama,” Lanjut Meita. “Band Levi (The Fly) adalah band pionir indie 90an juga, jadi kami dulu sering satu panggung. Levi sudah paham sekali dengan musiknya Wondergel, jadi ini adalah keputusan yang natural.”
Proses Recording dan Mixing ditangani Levi sendiri dan untuk masteringnya sendiri ditangani oleh Stephan Santoso. “Single kami di garap oleh dua orang Santoso, walaupun mereka bukan saudara. Semoga menjadi pertanda baik.” Canda Meita.
Namun, dari 6 personil, Wondergel sekarang tinggal berdua, yaitu Meita Kasim (Vokal) dan Diah ‘Nandut’ Rajanti (Gitar/Vokal).“Alasannya sederhana sebetulnya,” Nandut menjelaskan,” Bisa dan mau. Ada yang bisa tapi nggak mau. Ada yang mau tapi nggak bisa. Ada yang nggak mau dan nggak bisa. Nah kalau saya dan Meita, mau dan bisa. Itu aja.”
Wondergel sendiri di bentuk di tahun 1992. Berawal dari membawakan cover musik punk dan alternative di dunia musik bawah tanah Jakarta dan Bandung, mereka berhasil merilis album perdana dan satu satunya, bertajuk Wondergel, di tahun 1997 bersama M Music Production. Album tersebut melahirkan empat buah hit single yaitu Cermin, Pesona Indah, Jalan Yang Sama dan I Miss You.
Wondergel adalah band perempuan satu-satunya yang berhasil rekaman, setelah Dara Puspita yang jaya di tahun 60an. Gap waktu yang panjang ini membuat Wondergel terhitung sebagai pionir di jamannya. Walaupun bubar di tahun 2000, lagu-lagu Wondergel masih kuat terdengar gaungnya, dan terpilih menjadi soundtrack dua buah film yaitu Di Kejar Setan (Ruly Rizal) di tahun 2009, dan film pendek Bunyi Hujan Di Atas Genting (Krisna L. Salya) di tahun 2018.
Seperti apakah hits terbaru mereka?
“Di Bangku Taman” bernuansa simple, melodius dan playful, dengan lirik yang bisa membuat kamu tersipu-sipu – sebuah formula klasik ala indie pop.
Penasaran kan?
No comments so far.
Be first to leave comment below.