Soundcorners.com, Jakarta – Jika ada satu band Indonesia yang oleh media mainstream dianggap pelopor lagu-lagu bernuansa nasionalisme, sudah pasti pikiran kita akan tertuju pada Cokelat. Band yang berasal dari band kampus di Bandung ini sebenarnya memulai karir tidak dengan konsep demikian. Album yang membuat Cokelat meledak adalah Rasa Baru (2001) dengan beberapa lagu legendaris seperti “Karma”, “Luka Lama”, dan “Jauh” dan barulah “Bendera” menjadi hits yang ‘tidak sengaja’ sehingga Rasa Baru sampai harus dirilis ulang dengan menyertakan track yang ditulis Eross Candra ini.
Terbentuk sejak 1996, Cokelat memang dianggap sebagai band dengan karir awet. Tidak pernah ada isu bubar, tidak ada anggota yang terlibat isu aneh-aneh seperti narkoba atau perkara lainnya. Namun ini semua harus dibayar mahal dengan seringnya Cokelat berganti-ganti formasi. Bahkan, personil asli Cokelat sejak 1996 sebenarnya tinggal Ronny. Tentu saja yang paling disayangkan oleh banyak masyarakat dan media mainstream adalah perginya Kikan 2010 lalu. Setelahnya, Cokelat terus mengalami perubahan di posisi vokalis seakan media mainstream dan masyarakat selalu membanding-bandingkan siapapun penyanyi baru Cokelat. Gagal move on ibaratnya.
Kini Cokelat hadir dengan menggaet sosok asing yang tidak asing di scene pop-rock, Ayu Ratna. Masyarakat pun seperti menyambut hangat hadirnya Ayu Ratna dengan Cokelat. Bahkan menurut redaksi SoundCorners, Ayu Ratna memang tidak kalah hebat dengan vokalis Cokelat sebelum-sebelumnya.
Namun hingga tulisan ini diturunkan, sebenarnya masih belum ada kejelasan dari pihak management mengenai status hubungan Ayu Ratna dengan Cokelat karena seluruh video performance dari mereka selalu menggunakan “featuring”. Managemen Cokelat pun masih bungkam. Nah, sambil menunggu informasi resmi, temen-temen akan kita ajak nongkrong bareng Edwin dan Ernest untuk membahas hal-hal diatas khusus dari sudut pandang kakak-beradik ini hanya di SoundCorners Exclusive Interview.
No comments so far.
Be first to leave comment below.