Hammersonic Festival 2023 : Lebarannya Metalhead Indonesia Hammersonic Festival 2023 : Lebarannya Metalhead Indonesia
dipromotori  Raevl Entertainment tersebut mengangkat tema ‘The Convention’ yang lebih banyak menampilkan band-band tanah air dan juga kawasan Asia Tenggara Hammersonic Festival 2023 : Lebarannya Metalhead Indonesia

Hammersonic Festival 2023 : Lebarannya Metalhead Indonesia

Jakarta, soundcorners.com – Gelaran ‘Hammersonic Festival’ hari pertama yang berlangsung di Pantai Carnaval Ancol, Jakarta sukses menghadirkan ribuan penggemar musik cadas yang didominasi baju hitam.

Hammersonic-Festival-2023-soundcorners

Di hari pertama, gelaran yang dipromotori  Raevl Entertainment tersebut mengangkat tema ‘The Convention’ yang lebih banyak menampilkan band-band tanah air dan juga kawasan Asia Tenggara. 5 panggung yang dijanjikan saat acara konferensi pers beberapa waktu lalu juga siap yaitu Empire Stage, Hammer Stage dan Sonic Stage yang berdampingan, serta The Beast Stage dan Avalanche Stage yang juga berdampingan, Sementara panggung Magnumation digunakan untuk beberapa kegiatan seperti Stand Up Comedy, Hammersonic Stage, Killing Me Reunion DJ Set dan juga Meet & Greet yang pada hari pertama menampilkan band black metal Swedia, Watain. Panggung terbesar, Empire Stage, tidak digunakan di hari pertama ini.

Siang hari yang menyengat tidak menyurutkan semangat band-band yang tampil hari itu. Di Hammer Stage, End of Circle, Humanimal dan Oracle tampil bergantian membuat panas para metalhead yang telah hadir. Sementara Supercharger, Pure Wrath dan Thy Regiment juga bergantian membakar Sonic Stage.  Tak kalah seru, Ruin dan Dads In The Park memanaskan The Beast Stage, sedangkan Brandoffer dan Sign of Five di panggung Avalanche.

Usai break Maghrib, giliran band celtic punk asal kota Solo, The Working Class Symphony tampil di Sonic Stage termasuk membawakan single mereka “Satu Jiwa”. Di panggung Hammer kemudian Greyhoundz yang asal Filipina menghajar penonton  dengan karya-karya mereka yang merupakan perpaduan metal, rock, funk sampai emo. DJ Sihk kemudian memanaskan panggung Sonic yang membuat suasana semakin membara.

Yang berbeda di tahun ini adalah digelarnya Hammersonic Awards yang diberikan kepada band-band rock dan metal tanah air sebagai apresiasi eksistensi penampilan dan karya mereka untuk musik keras tanah air. Diselingi pembacaan nominasi dan pengumuman pemenang Hammersonic Awards tahun ini, juga tampil bergantian di Hammer dan Sonic Stage, St. Loco, Stereowall, Rocket Rockers dan Burgerkill. Satu pengahrgaan spesial adalah Legend/Lifetime Achievement Awards diberikan kepada Aries’True’ Megabenz atau almarhum Eben ‘Burgerkill’.

Hammersonic Festival hari pertama ditutup dengan penampilan unit thrash metal asal Bay Area, San Fransisco, Amerika Serikat, Vio-lence. Tampil sekitar jam 11 malam, band  yang dikomando frontman Sean Killian yang kini berkepala plontos tersebut, langsung membuat panas Hammer Stage dengan karya mereka termasuk dari album mereka di era 80-an, ‘Eternal Nightmare’ dan ‘Oppressing The Masses’. Sean juga kerap menunjuk-nunjuk penonton yang dibalas dengan headbang dan circle pit dari penonton yang Vio-lence membawakan “Eternal Nightmare”, “Serial Killer”, “Kill On Command”, “Phobophobia” dan “World in a World”.

Memasuki hari kedua matahari yang menyengat tidak menyurutkan para pasukan mati untuk menyaksikan Deadsquad yang tampil di panggung Empire. Usai Deadsquad giliran unit hardcore asal Kanada, Comeback Kid yang mengambil alih panggung. Beberapa kali sang vokalis, Andrew turun ke penonton untuk ‘sing a along bersama layaknya di konser band hardcore yang tanpa ada batasan.

Usai unit grindcore asal Belanda, Sinister tampil di Hammer Stage, panggung Empire tengah bersiap Story Of The Year (SOTY). Tepat pukul 15.30, band asal St. Louis, Amerika Serikat tersebut langsung menggeber dengan “And the Hero Will Drown” yang diambil dari debut album ‘Page Avenue’. Setelah itu, band yang dikomando vokalis Dan Marsala tersebut juga membawakan lagu-lagu dari album anyar mereka, ‘Tear Me To Pieces’.. Usai Story Of The Year, panggung kemudian disiapkan untuk penampilan band melodic death metal asal Swedia, Amon Amarth.

Sementara di Hammer Stage sore itu tengah dipanaskan oleh band black metal asal Polandia, Batushka. Band yang merupakan proyek musik dari Bartomiej Krysiuk tersebut tampil lebih seperti acara ritual agama ketimbang pertunjukan musik. Karya Batushka yang banyak menggunakan bahasa Church Slavonic seperti “IRMOS III”, “Wieczermia”  dan “Yekteniya IV: Milost”. Sukses menghipnotis ribuan penonton yang menyaksikan mereka.

Line up yang banyak ditunggu oleh penonton Hammersonic Festival 2023 adalah Amon Amarth. Band yang saat ini mempunyai formasi Johan Hegg (vokal), Olavi Mikkonen (gitar), Ted Lundstrom (bass), Johan Soderberg (gitar) dan Jocke Wallgren (drums) tampil sekitar jam 18.15 dengan lagu-lagu yang mengangkat tema mitologi bangsa Viking seperti “Guardians of Asgaard”, “Deceiver of the Gods”, “The Pursuit of Vikings”, “The Way of Vikings”, “War of the Gods” dan “Shield Wall”. Di sebuah lagu bahkan sang vokalis Johan Hegg mengajak penonton untuk melakukan gerakan mengayuh dayung seperti sedang berada di atas kapal. Memang meskipun berpenampilan sangar, namun Johann beberapa kali tersenyum dan memuji penonton Indonesia yang sudah dianggap sebagai saudara. Amon Amarth menutup penampilan dengan lagu “Raise Your Horns” dan “Twilight of the Thunder God”.

Kembali ke Hammer Stage, Watain, band black metal Swedia, tengah memanaskan panggung yang kini  disulap seperti tempat pemujaan. Dengan formasi Erik Danielsson (vokal), Pelle Forsberg (gitar), Alvaro Lillo (bass), Hampus Eriksson (gitar), dan Emil Svensson (drums). Watain membawakan karya mereka diantaranya “Night Vision”, “Ectasies in Night Infinite”, “Reaping Death”, “Devils Blood”,  dan “Malfeitor”. Di tengah penonton yang sedang moshing dan circle pits, sang vokalis Erik, bahkan sempat mengguyur penonton dengan cairan darah. Usai Watain, para penonton kemudian bergegas untuk ke Empire Stage untuk menyaksikan Trivium.

Dimotori oleh vokalis/gitaris, Matt Heafy yang kini tampil plontos dan mengenakan baju batik, Trivium membuka penampilan dengan lagu “Rain” dan “Amongst the Shadows & the Stones”. Trivium kemudian melanjutkan penampilan dengan “Strife”, “”Down From the Sky” dan The Sin and the Sentence”. “Apa Kabar ?” ujar Matt kemudian menyapa penonton yang disambut dengan riuh tepuk tangan. Matt kemudian berganti kostum dengan jersey timnas Indonesia yang membuat penonton kembali bersorak. “Terima Kasih” begitu ucap Matt berkali-kali dalam bahasa Indonesia setelah melihat antusias penonton. Trivium kemudian melanjutkan penampilan dengan “The Heart From Your Hate”, “In Wave” dan ditutup dengan “Pull Harder on the Strings of Your Martyr”. Di tengah penampilan Trivium, band punk rock legendaris Black Flag tengah bersiap di Sonic Stage.

Black Flag yang kini menyisakan gitaris Greg Ginn sebagai personil asli, kali ini tampil bersama vokalis Mike Vallely alias Mike V. Meski tidak segarang Henry Rollins, Black Flag malam itu tampil cukup menghibur dengan nomor seperti “Can’t Decide”, “Nervous Breakdown”, “No Values” dan “Fix Me”. Penonton semakin liar saat Black Flag membawakan “Gimmie Gimmie Gimmie”, “Loose Nut”, “Black Coffee”, “Slip It In” dan “TV Party”. Meski tampil kurang interaktif dengan penonton, Black Flag kemudian menutup dengan nomor andalan “Rise Above” dan “Louie Louie”. Setelah penampilan Black Flag penonton bergegas ke Empire Stage untuk menyaksikan penutup Hammersonic Festival 2023, Slipknot.

Slipknot menjadi lineup yang paling ditunggu sebagian besar penonton ‘Hammersonic Festival 2023’. Tepat pukul 22.40, intro lagu “For Those About To Rock (We Salute You)” berkumandang dilanjutkan dengan potongan lagu “Get Behind Me Satan and Push” milik Billie Jo Spears yang menghadirkan nuansa selatan Amerika Serikat. Aksi Slipknot yang menjadi bagian dari tur ‘The End, So Far’ dibuka dengan lagu “Disasterpiece” berlanjut dengan “Wait and Bleed” dan “All Out Life”. Sang vokalis, Corey Taylor kemudian menyapa penonton Hammersonic Festival 2023, “Akhirnya, Akhirnya Slipknot disini, di Indonesia malam ini. Ini membutuhkan waktu yang lama, para bajingan gila, ini membutuhkan waktu yang lama. Seperti yang kalian pikir, ketika kami akan kesini, dunia harus ditutup. Hanya karena kalian bersabar, kami akhirnya disini, Apakah kalian senang Slipknot di Jakarta malam ini ? Begitu pula kami bahagia dengan kalian disini. Terima kasih banyak untuk datang bersama kami.”

Slipknot yang kini tampil dengan formasi Corey Taylor #8 (vokal), Shawn ‘Clown’ Crahan #6 (perkusi), Craig “133” Jones #5 (samples, keyboard), Mick Thomson #7 (gitar), Jim Root #4 (gitar), Sid Wilson #0 (turntables), Alexandro Venturella (bass), Jay Weinberg (drums) dan Michael Pfaff (perkusi) melanjutkan penampilan dengan “Before I Forger”,”The Dying Song” (Time to Sing)”, “Dead Memories” ‘Unsainted” dan “The Heretic Anthem”.

“Jakarta, Indonesia, Ini adalah crowd terbaik Slipknot yang pernah ada Terima kasih untuk kalian “ sesumbar Corey Taylor.

Semakin panas, Slipknot menggelontorkan “Psychosocial”, “Duality”, “Custer” dan “Spit It Out”. Masuk ke sesi encore, intro (515) kemudian berkumandang, sebelum Slipknot kembali ke panggung menuntaskan pertunjukan dengan “People=Shit” dan “Surfacing”. Total ada sekitar 15 lagu yang ditampilksn Slipknot di Hammersonic Festival 2023.

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.