Konser Iwan Fals “Nyanyian yang Tersimpan”: Tampilkan 20 Playlist, 5 Lagu Merupakan Karya yang Belum Pernah Dirilis Konser Iwan Fals “Nyanyian yang Tersimpan”: Tampilkan 20 Playlist, 5 Lagu Merupakan Karya yang Belum Pernah Dirilis
Post Views: 2,173 Konser Iwan Fals “Nyanyian yang Tersimpan”: Tampilkan 20 Playlist, 5 Lagu Merupakan Karya yang Belum Pernah Dirilis

Soundcorners.com – Jakarta, Penampilan Iwan Fals sukses menghibur  “Nyanyian yang Tersimpan” pada Minggu, (16/12/2018) di LiveSpace, SCBD, Jakarta Selatan. Tampil 2 jam, Iwan Fals membawakan beberapa lagu yang pernah masuk dapur rekaman.E-concert dengan judul “Nyanyian yang Tersimpan” merupakan konser pertama bagi Iwan Fals sebagai solois yang ditayangkan secara streaming. Konser yang disiarkan melalui berbagai platform seperti Max Stream, UseeTV dan UseeTV Go berlangsung hampir 2 jam.

Lagu “Terbuka” menjadi awal dimulainya konser ini, Suaranya yang masih khas, serta  memainkan alat musik harmonika saat membawakan lagu “Terbuka”. Suasana menjadi seru dan para penggemarnya mulai bernyayi bersama, dan dilanjutkan dengan lagu “Ya Atau Tidak”. di tembang ini Iwan Fals kembali sesekali memainkan harmonika-nya dengan piawai.“Barusan lagu “Terbuka” saya buat di tahun 1994. Awal-awal itulah ya Orde baru ke yang paling baru. Gak berasa ya waktu ya,” ungkap Iwan.ia pun melanjutkan aksinya dengan lagu “Aku Sayang Kamu” dan “Nona”.

Iwan Fals  banyak menceritakan soal anak, keluarga dan situasi saat kepemimpinan rezim Orde Baru yang tertuang dalam karya-karyanya. “Lagu berikutnya tentang anak saya nomor dua, Cikal. Tentang sikon dulu, sosial, waktu dia masih dalam perut mamanya,” ungkapnya.“Tahun 84, agak kacau itu. Cilandak, gedung senjata meledak, terus ada Tanjung Priok, tentang tentara masuk Masjid waktu itu,Sempat saya rekam agak serius, tapi sama label jangan yang ini deh, yang lain aja. Judulnya “Annisa”. Ini lebih tua daripada “Terbuka” tadi,” tambahnya.

Lagu “Annisa” ini salah satu karya yang belum pernah direkam lebel Liriknya yang mellow berhasil bikin para penonton menyanyikan sedikit bait dari lagu ini. “terima kasih kepada semua dukungan khususnya komunitas OI, meskipun banyak karya saya yang belum direkam resmi, namun mereka tahu bait dan syair karya-karya saya.”, tutur Iwan Fals disambut tepuk tangan hangat para komunitas OI

Lagu “22 Januari”  menceritakan kisah pertemuan Iwan bersama sang istri dan akhirnya serus ke  pernikahan kala itu. Gak cuma itu, Iwan Fals juga melanjutkan penampilannya dengan lagu “Ikrar”, “Bunga Kayu di Beranda”, “Berkaca Pada Genangan Hujan”, dan “Berapa”.“Pertemuan saya dengan emaknya, dengan ibunya. Ini bukan gombal, ini asli, dan kita janjian, tanggal ini untuk membentuk sebuah keluarga yang oke, yang Sakinah Mawaddah Wa Rahma dan sudah hampir 40 tahun. Nggak kerasa, ” papar iwan.

Dengan menambah temponya, Iwan Fals menyanyikan lagu “Serdadu”.“Di Ciracas, ada oknum tentara di keroyok tukang parkir, kantor polisi dibakar. Gimana nasib kita-kita ya, orang sama itu gak takut, sama iitu baru takut. Serdadunya kurang makan, latihan terus nggak perang-perang ya repot,” kritiknya menyikapi kejadian itu.

Lagu “Mimpi yang Terbeli”, “PHK”, “Pesawat Tempurku”, “Balada Orang-orang Pedalaman”, dan “Harapan Tak Boleh Mati” menjadi list selanjutnya yang membawa tempo dengan beat yang lumayan cepat membuat penonton ikut berdansa.kualitas vokal masih terdengar enerjik, nada tinggi dan teriakan di atas panggung n masih kuat buat menyanyikan lagu “Nyatakan Saja”.

Lagu “Adalah” dan “Untukmu Indonesia” merupakan dua lagu penutup.“Banyak lagu-lagu yang perlu dinyanyikan ulang. Kalau soal “Bongkar”, “Bento” gampang lah ya pada tahu itu. Tapi yang lebih penting gimana caranya harus bongkar itu, gimana caranya supaya nggak jadi bento itu. Yang penting silaturahmi itu,” jelas Iwan Fals di atas panggung.

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.