Mengantar Ade Paloh, Kejora Cinta dari Rangkai Mengantar Ade Paloh, Kejora Cinta dari Rangkai
Formasi trio Rangkai, yaitu Mirza (Gitar Klasik) dan Rai (Kontrabas) dan Bimo (Vokal, Gender/gamelan Jawa). Selain Ade Firza Paloh sebagai produser album dan Setengah... Mengantar Ade Paloh, Kejora Cinta dari Rangkai

Mengantar Ade Paloh, Kejora Cinta dari Rangkai

Jakarta, soundcorners.com – Dalam rangka memperingati hari wafatnya Ade Paloh, 19 Maret 2025, album perdana Rangkai bertajuk “Pekik Hening di Lantang Angan” akhirnya dirampungkan. Rangkai menggenapinya dengan menambahkan satu lagu terakhir, yaitu “Kejora Cinta”. Track ini menggenapi album sehingga bernomor ganjil, berisi 11 lagu. Di beberapa elemen, 11 merupakan angka kunci dalam Al-Qur’an. 11 adalah bilangan prima. Dalam perkalian, 11 jika dikalikan dengan bilangan satuan dari angka 1 sampai 9, maka hasilnya pengulangan dari angka itu sendiri. Jika satuan diartikan sebagai individu, maka 11 adalah angka untuk menemukan diri yang lain.

Rangkai - soundcorners

“Kejora Cinta” berada di urutan kedua pada album; melengkapi masa pertama penciptaan, bersanding dengan track “Api”. Maka, lengkaplah susunan enam track “masa penciptaan” yang termuat dalam Al-Quran; yaitu 1. Ledakan pertama dan munculnya cahaya (“Api”, “Kejora Cinta”), 2. Jagad mengembang (“Ruang”, “Seperti Rindu”, “Mesra Tanpa Kata”), 3. Unsur alam mulai menemukan bentuknya (“Isyarat Hawa”, “Puan Kau Beri Nyawa”), 4. Benturan alam raya (“Pertengkaran”, “Tabir”), 5. Alam mulai stabil (“Selam Hati Sulam Diri”), dan 6. Alam regenerasi (“Seberang Fana”).

“Kejora Cinta” adalah tentang kesadaran cahaya abadi yang sejatinya tidak pernah padam. Cahaya kekal itulah yang terdapat dalam diri kita masing-masing. Dan secara paradoks, kita berada di dalam cahaya tersebut, baik dalam keadaan hidup ataupun mati. Lahir dari cahaya tersebut dan berpulang ke cahaya. Sang Cahaya.

“Ini rekaman vokal terakhir alm. Ade Paloh sebelum wafatnya. Entah dari mana ia terilhami, lagu ini satu-satunya yang ia tangani sampai ke vokal latarnya. Awalnya kami rekam hanya untuk guide backing vokal aja. Namun setelah ia mangkat, kami merasa backing vockal tidak perlulah diisi orang lain lagi. Bagi kami ini sudah menjadi artefak yang tak ternilai harganya, maka kami pertahankan suara Bang Ade yang kami rekam seadaanya di rumahnya kala itu.” tutur Bimo menjelaskan. Ada asumsi lain mengatakan bahwa mungkin ia memang ingin pulang ke cahaya dan lewat lagu ini ia mengekspresikan keinginannya tersebut.

Formasi trio Rangkai, yaitu Mirza (Gitar Klasik) dan Rai (Kontrabas) dan Bimo (Vokal, Gender/gamelan Jawa). Selain Ade Firza Paloh sebagai produser album dan Setengah Lima Records sebagai produser eksekutif, Rangkai dibantu oleh banyak pihak dalam pengerjaannya. Dihiasi oleh artwork besutan Khalid Albakaziy, mixing-mastering oleh Ruang Waktu Music, Lokale Satin Studio, serta Earspace Studio.

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.