


Synchronize Fest 2022 Dipadati Kaula Muda Lintas Genre Musik
Jakarta, soundcorners.com – Gelaran hari pertama dari hajatan musik Indonesia tersebut dibuka dengan penampilan Sal Priadi dalam format akustik unplugged pada Jumat (7/10/22). Pelantun lagu ‘Kita usahakan rumah itu’ tersebut tampil dalam format yang terbilang unik dengan berkelana bersama ratusan pasukan berkostum biru dari panggung ke panggung dengan gitar. Ia pun mengajak serta para punggawa dari podcast RAPOT.
Hujan rintik sempat turun di sore hari pada awal acara. Namun, rupanya hal itu tidak menyurutkan semangat para pengunjung Synchronize Fest untuk melepas rindu terhadap panggung musik yang menyajikan keragaman musik lokal. Sejak siang hari, yakni saat pertama kali gate dibuka, ada begitu banyak penonton telah tiba tempat terselenggaranya acara. Antusiasme mereka untuk kembali menyaksikan SynchronizeFest rupanya begitu besar. Hal itu menghambahkan betapa bahwa Synchronize 2022 adalah salah satu acara yang paling dinanti-nanti tiap tahunnya.
Setelah dibuka oleh Sal Priadi, keseruan Synchronize Fest 2022 hari pertama dilanjutkan dengan penampilan dari Pamungkas, Project Pop, Sync Choir, White Shoes & the Couples Company, Erwin Gutawa dan 3 Diva, Efek Rumah Kaca, dan OM New Pallapa di Dynamic Stage. Di Lake Stage, tampil Gugun Blues Shelter, Danilla, Down For Life x Gondrong Gunarto, Lomba Sihir, Seringai, dan Shaggy Dog. Sementara itu, Lair, The Milo, Ali, Brayat Endah Laras, Jhonny Iskandar bersama Orkes Nunung Cs, dan .Feast tampil di Forest Stage.
Faye Risakotta, Muram, Bleach, Frau, Avhath, Dirty Ass, dan Rub of Rub dihadirkan di Gigs Stage. Sementara di XYZ Stage, tampil RL KLAV, Batavia Collective, David Bayu, Krowbar, Senyawa, hingga The Sastro. Sementara itu, Pasar Musik yang menjadi suguhan anyar dari gelaran Synchronize Fest, di hari pertama menampilkan selekta Charles, DJ Tessa Morena, selekta Febrizz, dan selekta Doomed.
Menariknya, Synchronize Fest juga kembali mengawinkan musik dengan elemen budaya pop lainnya yang dapat saling berkelindan dan mendukung satu sama lain, di antaranya seni, sinema, dan lain-lain.
Synchronize Fest 2022 hari kedua kembali berlangsung di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta pada Sabtu (8/10/22). Memasuki akhir pekan, gelaran Synchronize Fest 2022 hari kedua terasa kian semarak. Sejak siang, para penonton telah padat dan tampak tak sabar untuk menyaksikan penampilan dari para musisi yang menjadi pengisi acara di hari tersebut.
sebut saja Maliq & D’Essentials di Dynamic Stage, Sentimental Moods di Lake Stage, SIVIA di Forest Stage, Petra Sihombing di District Stage, Manjakani di Gigs Stage, hingga Nonaria di XYZ Stage. Hal tersebut menjadi bukti bahwa para penonton rela datang sedari awal demi merayakan keriaan di Synchronize Fest 2022.
Sebagai festival yang menjadi ajang hajatan musik Indonesia tahunan, pada gelaran hari kedua, Synchronize Fest juga menyajikan sejumlah penampilan menarik yang tak kalah beragam dan menarik dari dua hari yang lainnya. Mewadahi para penonton yang memiliki preferensi dari berbagai genre dan generasi, ada berbagai pilihan musisi yang dapat ditonton oleh pengunjung.
Dalam satu hari yang sama, terdapat beberapa alternatif tontonan, mulai dari tampilnya musisi legendaris Indonesia, reuni personel dari band yang telah lama berpisah, penampilan dari talenta segar dari kancah independen Tanah Air, hingga panggung dangdut dan pop Jawa yang membuat para pengunjung bergoyang sambil berdendang.
Uniknya, meski masing-masing musisi yang tampil memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya, tiap panggungnya selalu memiliki daya tarik tersendiri dan tidak pernah kekurangan penonton. Banyaknya pilihan yang ada di Synchronize Fest 2022 justru menjadi bukti bahwa musisi lokal Tanah Air begitu beragam dan keseluruhannya memiliki ciri khas tersendiri.
Para pengunjung yang hadir tetap memiliki ketertarikan yang begitu besar untuk menonton para musisi yang tampil, terlihat dari seluruh panggung yang tak pernah sepi dari awal acara dimulai hingga ditutupnya gelaran hari kedua.
Di Dynamic Stage tampil Maliq & D’Essentials, Tony Q Rastafara, Fourtwnty, Batavia Madrigal Singers, Spirit of Dara Puspita Bersama FLEUR!, Payung Teduh X Pusakata, dan Cokelat. Sementara itu, di panggung Lake Stage, penonton dihibur oleh penampilan dari Sentimental Moods, The Rain, Java Jive, Potret, Burgerkill, Denny Caknan, dan Dipha Barus bersama Bahana Bintang.
Beranjak ke Forest Stage, SIVIA, Sore, Soulfood, Mocca, Silampukau, Gangga, hingga Radja tampil di sana. Manjakani, The Couch Club, The Dare, Swellow, Tabraklari, Herman Barus, dan Munhajat pun memeriahkan gelaran Synchronize Fest hari kedua di Gigs Stage. Tak ketinggalan ada pula Nonaria, Agatha Priscilla x Rayhan Noor, Armada Racun, Soulfast, President Jancukers, BAP., dan Barakatak di XYZ Stage.
Sementara itu, BO$BURBANK, Andy Twins, Rundiasix, Iqbal Djoha Fever Soundsystem, Namoy Budaya, dan Udasjam memeriahkan acara di Pasar Musik. Tidak hanya mencoba menunjukkan keberagaman budaya populer dan modern, Synchronize Fest juga menggarisbawahi bahwa Indonesia juga memiliki budaya tradisi dan kontemporer yang patut untuk disimak.
Gelaran Synchronize Fest menutup acara dengan klimaks dan maksimal di hari ke-3. Festival musik besutan PT. PusKesMas atau kependekan dari Pusat Kesenangan Masa Kini ini nyatanya berhasil mengguncang lebih dari 70ribu audiens yang datang selama 3 hari penyelenggaraan festival pada 7, 8, 9 Oktober 2022
Tema “Lokal Lebih Vokal”. yang disuarakan oleh Synchronize Fest di tahun 2022 rupanya benar-benar menggaung selama penyelenggaraan acara. Semangat mengedepankan musisi Indonesia yang datang dari berbagai lapisan musik rupanya begitu membekas di hati para pengunjung. Bagaimana tidak, di setiap sudut area festival, ragam musik didendang memiliki daya tarik tersendiri. Tanpa pandang bulu, baik musik rock, dangdut, metal, jazz, pop, hingga eksperimental sekalipun selalu. Synchronize Fest adalah pesta sejuta umat pencinta musik Indonesia.
Synchronize Fest adalah manifestasi dari persembahan budaya lokal Indonesia. Tak heran begitu banyak elemen festival yang mungkin sederhana, namun justru menjadi elemen yang begitu dekat dengan kehidupan sehari- hari. Sebut saja instalasi karya truk yang dimural selayaknya truk ala Pantura. Jajanan rakyat, seperti: kacang rebus, ubi rebus, kerak telor, hingga tahu bulat hadirdi tengah-tengah festival. Hingga instalasi Kaleng Kerupuk di area Pasar Musik. Representasi visual yang dihadirkan di area venue semakin menunjang makna “Lokal Lebih Vokal” yang digaungkan selama ini. Di balik jargon tersebut, tersingkap makna bahwa seluas-luasnya pengentahuan kita, secepat-cepatnya teknologi berlari, jangan pernah lupa akar budaya lokal, yaitu Indonesia.
Para penonton diajak untuk mengenal keberagaman musik Indonesia melalui daftar pengisi acara yang disuguhkan oleh Synchronize Fest. Padahal banyak diantara penonton tidak mengetahui betul nama-nama penampil, namun mereka membuka mata, hati, dan telinganya untuk menyaksikan artis-artis yang dirasa baru di telinga mereka.
Beberapa fenomena menarik juga menjadi buah bibir masyarakat. Mulai dari petugas kebersihan di area festival yang dipuji oleh pengunjung karena kecekatannya dalam membersihkan area festival sehingga selalu tampak bersih dan nyaman. Lalu, petugas keamanan yang begitu baik dalam melakukan pengamanan penonton tanpa kekerasan. Hingga suara penonton yang enggan pulang menyuarakan chant “ngga mau pulang, maunya di goyang” membahana di seluruh area festival. Ini adalah salah diantara beberapa momen menarik yang terjadi di festival milik sesama, yaitu Synchronize Fest. Ungakapan “It’s not just a festival, it’s a movement” yang disuarakan di sejak tahun 2016 rupanya kini menjadi bukti nyata nanti sahih, bahwa musik Indonesia telah menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Lalu apa langkah selanjutnya? Mari kita nantikan Synchronize Fest 2023.
No comments so far.
Be first to leave comment below.