Soundcorners.com – Kompetisi musik memang wajib diadakan di Indonesia sebagai sarana untuk menemukan bibit baru musisi Indonesia. Dari kompetisi kita dapat menyaksikan bahwa musisi di Indonesia banyak yang sangat berbakat, dari usia dewasa bahkan usia yang masih sangat belia. TAMA selaku merek Drum yang bergengsi mewujudkan impian para drummer dengan rutin mengadakan kompetisi drum yang bertajuk Tama Groove Session
Kompetisi drum online Tama Groove Session 2018 atau TGS 2018 yang diselenggarakan pada 1 November hingga 31 Desember ini akhirnya mengumumkan 3 jawara yaitu Winaldy Senna Praditya (23) di posisi puncak, Bohemian Renaissance Purnama (11) di posisi 2, dan Akram Rosyid (10) di peringkat 3. Suatu kebetulan bahwa ketiga juara tahun ini berdomisili di Yogyakarta. Hadiahnya pun tidak main main, produk-produk kelas atas TAMA seperti Tama Starclassic Walnut/Birch untuk juara pertama, Tama Snare S.L.P G-Walnut untuk juara 2 dan juga Tama Pedal Drum Speed Cobra untuk juara 3. Selain itu, juara pertama, yaitu Winaldy, juga diberangkatkan oleh PT. Mahkota Musik Indonesia (MMI) ke Guangzhou, China untuk tampil di panggung pameran Musik Guangzhou 2019 pada tanggal 23-26 Februari 2019 dan berkesempatan pula menyaksikan secara langsung proses pembuatan drum TAMA di pabrik Guangzhou Hoshino.
TGS yang merupakan kompetisi drum paling bergengsi di Indonesia ini memang rutin diadakan tiap tahunnya. Bahkan menurut ibu Patricia Dharmawan selaku Senior GM Product Sales Marketing dari PT Mahkota Musik Indonesia (MMI), jumlah peserta TGS 2018 meningkat 50% dibanding tahun lalu, yaitu 185 peserta dari seluruh pelosok Indonesia. Yang paling unik, juara 2 dan juara 3 pada TGS 2018 ini merupakan drummer yang masih di usia sangat belia, yaitu Bohemian yang berusia 11 tahun dan Akram 10 tahun.
4 Juri utama TGS 2018 adalah
Kaz Rodriguez
Seorang Composer, Touring Session Drummer, dan juga sering memberikan International Masterclass. Backing Track TGS 2018 pun diambil dari salah satu lagu yang dibuat oleh beliau berjudul “Passing”
Norlaki Kumagal
Drummer kawakan asal Jepang yang sudah memiliki hampir 30 album ini merupakan komposer Backing Track TGS tahun lalu
Fuyu
Terkenal sebagai “The best gospel drummer in Japan”. Fuyu aktif di Trinity Church Gospel dan merupalan Music Director untuk fale R&B bernama ALLURE.
Dan Hoshino Gamki, selaku owner brand TAMA.
Selain itu, 3 endorser Tama di Indonesia juga dijadikan juri resmi yaitu Fajar Satritama, Ikmal Tobing, dan Tigor Nainggolan. Kriteria penilaian pada TGS 2018 adalah Time Accuracy, Groove, Technique, Solo, dan Uniquness.
Winner Ceremony yang diselenggarakan di Chics Music Store pada tanggal 27 Februari 2019 ini dihadiri kurang lebih 50an orang dan acara berlangsung sangat seru. Acara dimulai dengan sambutan oleh ibu Patricia Dharmawan. Dalam sambutannya, ibu Patricia Dharmawan menyampaikan kepada semua pemenang bahwa stay down to earth dan tetap mau belajar adalah salah satu kunci mencapai kesuksesan. Kemudian ditampilkan juga cuplikan video submit TGS 2018 dan video kunjungan Winaldy ke Guangzhou, lalu dilanjutkan dengan penampilan live dari 3 pemenang. Tidak ketinggalan juga kolaborasi live performance yang apik dari endorser Tama, Ikmal Tobing, dan para pemenang. Acara ditutup dengan pemberian hadiah kepada para pemenang dan foto bersama.
Jadi, untuk kalian para drummer Indonesia, sudah siap kan untuk ikutan Tama Groove Session berikutnya?
No comments so far.
Be first to leave comment below.