Di Single “Politrik” .Feast Mengakui Dosa
Jakarta, soundcorners.com – Tampaknya Membangun & Menghancurkan akan menjadi album paling personal dari .Feast kalau dilihat dari single terbaru mereka, “Politrik”. Dirilis oleh Sun Eater ke platform-platform musik digital pada 7 Juni 2024, lagu agresif dan anthemic ini merupakan tembang kedua dari album ketiga grup rock asal Jakarta tersebut yang rencananya akan diedarkan pada bulan Agustus mendatang.
Video musik untuk “Politrik” yang diproduseri oleh Fluxcup juga akan segera tayang di kanal resmi YouTube milik .Feast. “Politrik” merupakan lagu pengakuan dosa oleh Baskara Putra (vokal), Adnan Satyanugraha (gitar), Dicky Renanda (gitar) dan Fadli Fikriawan (bas). Dengan tempo kencang dan chorus teriakan yang menempel di kuping, mereka mengutarakan kekhawatiran berbagai isu sosio-politik yang telah diangkat selama satu dekade terakhir pada dua album (Multiverses di tahun 2017 dan Abdi Lara Insani di 2022) serta dua album mini (Beberapa Orang Memaafkan dari 2018 dan Uang Muka dari 2020) berasal dari kejujuran hati atau motif terselubung.
Lirik yang ditulis Baskara ini kemudian juga membedah semakin dalam dan mengajukan pertanyaan yang berat: apakah .Feast benar-benar masih ingin mengangkat isu-isu itu dalam musik mereka atau apakah ini sekadar taktik jualan? Sebagaimana salah satu kalimat tajam yang mengkritik diri ini berbunyi, “Aku pernah di situ, kawan/Muak hanya dianggap jualan/Menjalankannya jadi beban/Sulit imbangi perkataan.”
Menyusul dirilisnya “Konsekuens” pada Mei lalu, .Feast memilih “Politrik” sebagai peluru berikutnya dari Membangun & Menghancurkan karena dianggap cukup berbeda secara sonik dari karya-karya .Feast sebelumnya namun tetap mempertahankan ciri khas mereka serta memungkinkan untuk bereksplorasi lebih jauh di albumnya.
Seperti halnya “Konsekuens”, “Politrik” juga diproduseri oleh Pandu Fathoni karena gitaris Morfem tersebut yang langsung kepikiran di antara nama-nama calon produser saat .Feast menyelesaikan demo lagunya.
Di samping Pandu, rekaman ini juga menampilkan drum oleh Dias Widjajanto, penataan suara oleh Arief Rinaldi serta penyelarasan akhir oleh Dimas Pradipta. Sementara itu, para produser lainnya yang turut terlibat di Membangun & Menghancurkan akan segera diumumkan, namun pengikut akun-akun media sosial .Feast yang bermata tajam mungkin sudah melihat siapa saja yang bekerja dengan mereka di studio. Walau respons terhadap “Konsekuens” sejauh ini positif dan sesuai harapan bagi .Feast, mereka tidak terlena dalam kepuasan karena masih terus merampungkan album Membangun & Menghancurkan sambil menjalankan jadwal panggung yang padat.
“Konsekuens” sudah mengukuhkan tempatnya di repertoar .Feast di samping lagu-lagu klasik mereka seperti “Sectumsempra”, “Peradaban” dan “Tarian Penghancur Raya”. Dapat dipastikan bahwa kamu akan segera mendengar penggemar .Feast ikut meneriakkan “Politrik” juga – serta mengenal lebih lanjut keresahan terdalam band tersebut dalam proses menuju titik akhir dari jalan panjang Membangun & Menghancurkan.
No comments so far.
Be first to leave comment below.