Norman Hajadi: Live Sound Engineer dengan Segudang Pengalaman Norman Hajadi: Live Sound Engineer dengan Segudang Pengalaman
Pada 21 Februari 2019, tim soundcorners.com berhasil mewawancarai salah satu pemain lama di dunia live sound yang sudah banyak makan asam garam di bidang... Norman Hajadi: Live Sound Engineer dengan Segudang Pengalaman

Soundcorners.com – Mungkin masih banyak orang yang memandang sebelah mata pekerjaan Audio engineer, bahkan tidak sedikit yang memanggil pelaku bidang audio ini “tukang”. Padahal sekarang audio engineer merupakan salah satu pekerjaan paling krusial dan menjanjikan. Dunia audio tidak melulu hanya berkutat di dalam studio. Pekerjaan di bidang audio ini ternyata sangatlah luas, seperti recording engineer, live sound engineer, scoring movie, dan masih banyak lagi. Ternyata live sound engineer pun masih terbagi lagi menjadi 3 yaitu FOH, monitor engineer, dan system engineer.

Pada 21 Februari 2019, tim soundcorners.com berhasil mewawancarai salah satu pemain lama di dunia live sound yang sudah banyak makan asam garam di bidang ini, beliau bernama Norman Hajadi. Selain menjadi dosen ilmu live sound di SAE Jakarta, Norman Hajadi juga memiliki rental audio bernama VST. Pengalamannya di bidang live sound sebagai FOH maupun monitor pun tidak main-main, beliau pernah membantu band-band maupun penyanyi besar seperi Serieus, Nidji, Slank, Andra & the Backbone, Raisa, HiVi, RAN, dan masih banyak lagi.

Live sound engineer lulusan Studio 21 ini memulai karirnya di bidang audio secara professional pada tahun 2000 awal dan mulai mengajar di SAE Jakarta pada tahun 2012. Meskipun merupakan lulusan tahun 90an, bang Norman Hajadi masih terus belajar demi mengikuti perkembangan teknologi yang semakin pesat. “Sebenernya ilmu audio itu cuma gelombang doang, beruntung saya disini mengajar sekaligus belajar sama generasi baru di dunia audio, jadi tau kalo ada alat baru, yang penting rajin ngulik” ungkapnya.

Menurut bang Norman Hajadi, masalah yang paling sering dihadapi di lapangan adalah waktu, sistem yang belum siap “sebagian besar masalah di live sound  itu technical sih” kata bang Norman. Salah satu alasan Norman Hajadi memilih live sound engineer adalah selain menjanjikan, tantangannya lebih seru. “Di studio kurang laki euy, kurang keringetan” candanya. Jika kalian berfikir bahwa Live Sound Engineer tidak menjanjikan, berpikirlah kembali. Di tengah menurunnya penjualan fisik, musisi lebih banyak memilih untuk ngamen atau live performance. Disitulah live sound engineer dibutuhkan.

Sebagai live sound engineer, yang paling harus disiapkan sebelum terjun ke lapangan adalah mental. “Live sound itu kayak kita ke medan perang, jadi kita harus selalu siap dengan yang terjadi di lapangan, dengan memaksimalkan alat yang tersedia, caranya adalah sering baca dan sering praktek” jelas bang Norman.

Sebetulnya apa sih tugas utama seorang live sound engineer?  “Tugas utama live sound engineer adalah menangkap momen dan emosi di panggung lalu memberikannya ke penonton” jelas bang Norman. Untuk lebih teknisnya, tugas utama live sound engineer adalah mendistribusikan sonik secara merata kepada seluruh penonton yang hadir. Ibaratnya pembagian makanan kepada tentara, harus adil, masing-masing harus dapat nasi, lauk dan minum secara merata.

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.