ADNIL Rilis Single Solo Perdana “SUMARAH” ADNIL Rilis Single Solo Perdana “SUMARAH”
Apa jadinya jika seorang gitaris session melepaskan karya solo? Bukan cuma bermain gitar, tetapi juga menjadi eksekutor part vokal alias bernyanyi. Itulah yang dilakukan... ADNIL Rilis Single Solo Perdana “SUMARAH”

Soundcorners.com – Apa jadinya jika seorang gitaris session melepaskan karya solo? Bukan cuma bermain gitar, tetapi juga menjadi eksekutor part vokal alias bernyanyi. Itulah yang dilakukan oleh ADNIL.

Menjalani karier sebagai gitaris session dari band penggung Bunga Citra Lestari (BCL) sejak tahun 2010, ADNIL kini tampil mandiri. Tak cuma itu, dia bahkan keluar dari zona pop yang selama 10 tahun terakhir melekat dalam dirinya.

Namun, jika kita menengok ke belakang. Tepatnya ke pertengahan tahun 2000-an. Sesungguhnya ADNIL merupakan gitaris yang lekat dengan stigma musik rock.

Saat membentuk band EVO bersama Didit Saad (gitar), Edwin Prast (bass), Ronald (drum), Angga (kibor), dan Elda (vokal), ADNIL memperlihatkan sisi ‘pemberontaknya’ melalui musik mengentak yang dikombinasikan dengan guyuran gitar berdistorsi.

Bersama band yang melakukan audisi vokalis melalui program Reinkarnasi ini, ADNIL melanjutkan unfinished business dalam album ketiga Base Jam sebelum ia meninggalkan band ini pada tahun 1999. Kala itu, untuk menambahkan isian gitar berkontur rock di lagu-lagu pop Base Jam, ADNIL hanya bisa melakukan ‘colongan-colongan’ tipis.

Sementara itu, dalam satu-satunya album EVO yang bertajuk “Evolution” (2007), perlahan ADNIL mulai bisa melepaskan energi yang sebelumnya tidak pernah ia lakukan bersama Base Jam. Hanya saja, dengan format dua gitaris bersama Didit, pengagum gitaris Extreme, Nuno Bettencourt ini masih harus bermain sesuai kebutuhan lagu.

Sekarang adalah saat yang tepat bagi ADNIL untuk menuntaskan urusan yang belum selesai itu. Membuka gerbang menuju album solo perdananya, ADNIL melepas single solo bertajuk “SUMARAH” pada 20 Juni 2020 tepat pukul 20.00 WIB di akun Instagram pribadinya, @adnilfaisal. Mulai dari penulisan lirik, aransemen lagu, bernyanyi, bermain gitar, hingga proses produksi, ADNIL mengerjakannya sendiri.

Dari sisi musik, “SUMARAH” dibuka dengan riff gitar lincah yang serta merta ditimpali dentuman bass kuat dan pukulan drum yang menderu. Pada bagian verse, vokal natural ADNIL berkumandang dengan hanya diiringi riff gitar berdistorsi. ADNIL tidak memaksakan diri untuk bernyanyi dengan gaya rock. Baginya, rock adalah soul. Bukan dari seberapa garang dia bernyanyi.

Memasuki reff, emosi ADNIL menggelegar saat melakukan strumming pada dawai gitarnya. Sound yang disemburkannya pun menyalak lantang dengan perpaduan riff gitar yang menantang.

Tingkat kedewasaan ADNIL sebagai seorang musisi – khususnya gitaris – diuji pada bagian interlude. Ia memilih untuk melakukan akrobat dengan riff-riff genitnya ketimbang mengumbar solo gitar. Ya, ADNIL mengeksekusi bagian ini dengan baik dan benar hingga part reff kembali menghampiri.

Pada part coda, ADNIL mengajak kita untuk ber-sing along. Tak bisa dipungkiri, lagu ini memang cocok menjadi anthem panggung lantaran komposisinya sanggup mendongkrak gairah para pendengar.

“SUMARAH dilepas bertepatan dengan era baru kehidupan di tengah pandemi COVID-19 yang belum jinak. ADNIL mengajak semua pihak untuk bangkit dan melanjutkan hidup. Bukan berdiam diri dan meratapi kondisi saat ini.

ADNIL mengungkap pada bagian verse, bagaimana setiap individu akan merasa berat ketika harus menjalani sebuah tatanan baru. Awalnya, kita bakal tersungkur dan bahkan tak berdaya.

Kala malam hujan tiada henti selimuti dinginku / Cahaya bersuara hampiriku / Tak terhindari dan sungkurkanku /
Ku tak berdaya.

Namun, gitaris yang juga pernah bergabung dengan The Bangor – band pengiring Nicky Astria – ini memberikan motivasi kepada kita untuk selalu siap menghadapi semua tantangan. Bahkan jika kita tidak bisa kembali ke situasi sebelumnya sekali pun.

“Sesusah apa pun keadaan atau pekerjaan bila dijalani dengan nikmat, akan terasa lebih mudah,” kata ADNIL. “Kesusahan itu jalan menuju kesenangan.”

ADNIL mempertegas pernyataannya pada bagian reff lagu ini: Ketika semua t’lah berubah / Seakan memaksa tuk melangkah / Dan tak ada kesempatan untukku / Tuk mencari harapan tuk kembali / Seakan memaksa tuk melangkah / Dan kini yang ada hanya sumarah.

Dibalut dalam guyuran komposisi musik rock yang penuh distorsi, SUMARAH merupakan multivitamin dari ADNIL yang diharapkan mampu menambah gairah setiap individu yang mendengarkan lagu ini.

“Kita harus bersikap realistis dengan kondisi ini. Pasrah bukan berarti menyerah,” tukas ADNIL.

Saat ini, single “SUMARAH” sudah tersedia di seluruh platform digital musik. Antara lain; Spotify, iTunes, Deezer, dan banyak lagi lainnya.

Management and Booking:
Phone: 0812 8095 8438 (Riki Noviana)
Email: rikinoviana78@gmail.com

Facebook: Adnil Faisal
Twitter: @adnilfaisal
Instagram: @adnilfaisal
YouTube: Adnil Faisal

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.