Mengkritik Lantang Lewat Musik, Tashoora Rilis Album  “Hamba Jaring Cahaya, Hamba Bela Gelapnya” Mengkritik Lantang Lewat Musik, Tashoora Rilis Album  “Hamba Jaring Cahaya, Hamba Bela Gelapnya”
Band Tashoora yang beranggotakan Danang Joedodarmo (gitar, vokal), Gusti Arirang (bass, vokal), dan Dita Permatas (akordeon, vokal) ini merilis album perdananya setelah debut mereka... Mengkritik Lantang Lewat Musik, Tashoora Rilis Album  “Hamba Jaring Cahaya, Hamba Bela Gelapnya”

Soundcorners.com – Band Tashoora yang beranggotakan Danang Joedodarmo (gitar, vokal), Gusti Arirang (bass, vokal), dan Dita Permatas (akordeon, vokal) ini merilis album perdananya setelah debut mereka dua tahun lalu. Band asal Kota Yogyakarta ini meluncurkan “Hamba Jaring Cahaya, Hamba Bela Gelapnya” dibawah naungan Degup Detak Records (Yogyakarta), Nadarama Recording (Jakarta), dan Juni Records (Jakarta) dengan mengadakan konferensi pers dan memainkan beberapa lagu di kantor Juni Records, Jakarta Selatan.

Tashoora yang masuk kedalam Spotify Early Noise 2019 ini menyuarakan kritiknya terhadap isu-isu yang terjadi di masyarakat lewat album yang berisikan 9 lagu ini. Mulai dari kasus diskriminasi hingga kasus persekusi, mereka berkolaborasi dengan 5 musisi berbeda dalam 5 lagu lama dari EP mereka yang di aransemen ulang. Gardika Gigih, .Feast, Rubah Di Selatan, Kuaetnika dan Mustache and Beard menjadi pilihan mereka dalam bekerja sama.

Lagu “Agni” diangkat dari cerita nyata yang merupakan kasus pelecehan seksual pada tahun 2017 hingga 2019 yang berujung damai secara sepihak. Tashoora pun melakukan riset yang cukup dalam demi lagu ini. “Paling lama itu proses kolaborasi yang sama .feast. Disamping faktor jarak, mereka pun juga jadwalnya sibuk jadi kita emang nunggu lama file lagu dari mereka” ujar Danang.

“Yang angker itu waktu kolaborasi sama mas Gigih. Beliau bawa piano sendiri ke studio buat rekaman, dan kita kira seperti mas Gigih pada biasanya yang sendu. Tapi tiba-tiba dia minta pinjam stick drum, kunci motor, buat bunyiin senar pianonya dari bagian belakangnya yang kebuka gitu” tambah Danang soal kolaborasi Tashoora dengan Gardika Gigih. Tahun depan mereka juga berencana untuk menggelar penampilan langsung bersama musisi yang ikut berkolaborasi di dalam album ini.

Dalam urusan gear yang digunakan, dari awal Tashoora sudah melakukan workshop dan mempercayakan semuanya dengan salah satu produsen kebutuhan audio asal Yogyakarta yang berisikan sound engineer senior yang ada di Kota Seni tersebut. “Proses rekaman album ini pun digarap dalam waktu sekitaran selama 6 bulan, yang bikin lama ya nunggu kiriman dari .Feast” ujar Gusti.

Rencananya album perdana Tashoora ini akan dirilis dalam bentuk fisik dan digital. “Harusnya sih segera kita cetak untuk fisiknya, tapi kayanya akan terlambat sekitar 2 bulan karena satu dan lain hal, ya pengennya tahun ini udah harus rilis dengan bentuk CD” tutup Danang.

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.