Muncul Rumor Negatif Dalam Industri Konser Musik APMI Merespon Dengan Pernyataan Sikap Muncul Rumor Negatif Dalam Industri Konser Musik APMI Merespon Dengan Pernyataan Sikap
Kami juga meminta pada teman-teman promotor, EO, dan para penyelenggara acara pertunjukan musik, untuk senantiasa menerapkan SOP keamanan acara demi kebaikan bersama. APMI ... Muncul Rumor Negatif Dalam Industri Konser Musik APMI Merespon Dengan Pernyataan Sikap

Muncul Rumor Negatif Dalam Industri Konser Musik APMI Merespon Dengan Pernyataan Sikap

Jakarta, soundcorners.com – Merespon dibatalkannya sebuah festival musik beberapa waktu lalu, para promotor acara musik yang tergabung dalam Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) mengeluarkan pernyataan sikap bersama.pasalnya, setelah kejadian diberhentikannya sebuah festival musik beberapa waktu lalu, muncul isu liar untuk menunda pertunjukan musik skala besar sampai tahun 2023.

apmi-soundcorners

APMI mengundang para rekan media hadir dalam acara pernyataan sikap melalui beberapa perwakilan pada hari Kamis, 3 November 2022 di Creative Hall, M Bloc, Jakarta. Hadir pada kesempatan tersebut adalah Ketua Umum APMI – Dino Hamid, Sekretaris Jendral APMI – Emil Mahyudin dan Ketua Bidang  Program & Investasi APMI- Dewi Gontha. Berikut adalah isi lengkap pernyataan sikap APMI

“Sejak beberapa hari terakhir, di media sosial ramai memperbincangkan acara musik yang baru  saja diselenggarakan di Jakarta beberapa hari yang lalu. Acara yang direncanakan berjalan selama  3 hari. Namun seperti yang diketahui khalayak ramai, akhirnya tidak bisa dilaksanakan sesuai  rencana. Sebuah acara di area tersebut mengakibatkan dibatalkannya pelaksanaan festival pada  hari ketiga.

Kami dari Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) selaku asosiasi promotor musik pertama   dan satu-satunya di Indonesia, meminta publik untuk melihat masalah ini secara obyektif, jernih,  dan dengan kepala dingin. Suara kami dan juga pecinta musik lainnya juga bisa mendorong  pemerintah untuk membuat kebijakan yang positif bagi industri terkait dengan pelaksanaan sebuah acara musik.

Industri seni pertunjukan musik di Indonesia baru saja bangkit setelah dua tahun terpaksa tidur  total dikarenakan kondisi pandemi. Sejak pertengahan tahun kita bisa menyaksikan bangkitnya  industri ini, dilihat dari munculnya berbagai festival dan konser di seluruh penjuru Indonesia.

Dalam catatan kami, sepanjang 2022, ada lebih dari 50 festival musik, baik skala regional,  nasional, maupun internasional. Belum lagi jika menghitung konser musik. Kebangkitan ini tentu disambut gembira oleh banyak pihak, sebab industri seni pertunjukan  musik menghidupi puluhan ribu orang, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Promotor acara musik bahagia karena bisa aktif dan mempekerjakan kembali kawan-kawannya  yang sempat kehilangan pemasukan dikarenakan kondisi waktu itu. Para vendor girang karena  peralatan dan perlengkapan yang sudah berdebu, bisa keluar lagi dari gudang. Para musisi serta  pekerjanya sudah kembali bisa tampil menunjukkan karya musik mereka secara langsung untuk  memberikan hiburan dengan kreatifitas yang selama ini terhenti selama 2 tahun. Belum lagi jika sebuah festival atau konser mengundang penampil dari luar negeri, yang akan  menjadi salah satu bentuk promosi Indonesia di mata penggemar musik dari luar negeri.

Sehingga juga bisa memberikan dampak positif untuk industri contohnya perhotelan,  transportasi, serta makanan dan minuman sama seperti acara musik lainnya.  Sekiranya pemerintah dapat tetap obyektif, adil, dan jeli dalam memberikan izin  penyelenggaraan sebuah acara. Keputusan yang diambil akan mempunyai dampak terhadap  industri yang baru saja bangkit kembali sedang berkembang pesat, serta melibatkan perputaran  roda ekonomi yang kencang, dan mempekerjakan puluhan ribu orang.

Kebangkitan industri pertunjukan musik ini sebaiknya dilihat dari berbagai sisi. Ada banyak  festival musik dan konser yang berjalan dengan lancar, rapi, dan tertib. Festival skala besar  seperti Mandalika Music Vibes, Java Jazz Festival, Synchronize Festival, Hammersonic,  Prambanan Jazz, Djakarta Warehouse Project, We The Fest, Soundrenaline, Jazz Gunung,  Pengabdi Pesta, WattrWorld, Djavasphere, Northblast, Sonicfair, Now Playing Festival,  JogjaROCKarta Festival, SHVR Ground Festival, HeyFest!, Festival LaguLaguan, Heads In the  Clouds, Prost Fest, Wildground Fest, Mendadak Festival, The Sounds Project, Nyanyian  Rindu, adalah bukti bahwa sebuah festival yang dikelola dengan baik, promotor yang mengetahui  apa yang harus dilakukan, dan acara yang dijalankan sesuai Standard Operating Procedure (SOP),  maka hasilnya adalah festival yang memberi kesan baik, dan memberikan penonton sebuah  pengalaman membahagiakan.

Dibatalkannya sebuah ijin acara musik harus dinilai dengan baik dan menjadi catatan bagi para  penyelenggara acara pertunjukan musik khususnya di Indonesia. Promotor harus memahami SOP  secara menyeluruh dan terinci. Tak hanya itu, promotor dan para pekerja di dalamnya juga harus  mengikuti ketentuan aturan perizinan, juga menerapkan SOP yang sudah dibuat dan disetujui  bersama.

Kami juga meminta pada teman-teman promotor, EO, dan para penyelenggara acara pertunjukan musik, untuk senantiasa menerapkan SOP keamanan acara demi kebaikan bersama. APMI  sebagai satu-satunya asosiasi promotor musik di Indonesia bersedia melakukan kolaborasi  pendampingan secara ketat dari awal hingga akhir penyelenggaraan.

Semoga ke depan, kualitas penyelenggaraan pertunjukan musik di Indonesia akan semakin baik  dan senantiasa meningkatkan standar mutunya.”

Struktur Organisasi APMI
Ketua Umum: Dino Hamid (New Live Entertainment)
Sekretaris Jenderal: Emil Mahyudin (Nada Promotama)
Bendahara : Dwi Cahyono
Ketua Bidang Program dan Investasi: Dewi Gontha (Java Festival Production)
Ketua Bidang Komunikasi dan Humas: David Karto (Synchronize Fest)
Ketua Bidang Pengembangan dan Pendidikan: Anas Alimi (Rajawali Indonesia)
Ketua Bidang Hubungan Internasional: Darshan Pridhnani (HYPE Music Asia)
Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan: Donny Junardy (Ravel Entertainment)

 

Anggota :
1. Mecimapro – Franciska Dwi Meilani
2. PK Entertainment – Kenny Harjani
3. The Sounds Project– Gerhana Banyu Biroe
4. Jazz Gunung – Nutfahadi Bagas
5. Megapro – Ahmad Qomaru Zaman
6. Ismaya Live – David Ferdian
7. Rich Music – Mochamad Andika Agustiansyah
8. Dyandra – Eri Erlangga

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.