Powerslaves Rilis Lagu Semarang Pada Momen Perayaan Ulang Tahun Kota Kelahiran POWERSLAVES Powerslaves Rilis Lagu Semarang Pada Momen Perayaan Ulang Tahun Kota Kelahiran POWERSLAVES
Lagu Semarang ibarat mesin waktu yang membawa pendengarnya terbang ke masa lalu. Apalagi, perilisan Semarang (Remastered) bertepatan dengan momen Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah... Powerslaves Rilis Lagu Semarang Pada Momen Perayaan Ulang Tahun Kota Kelahiran POWERSLAVES

Powerslaves Rilis Lagu Semarang Pada Momen Perayaan Ulang Tahun Kota Kelahiran POWERSLAVES

Jakarta, soundcorners.com  – POWERSLAVES melepas versi baru lagu Semarang dalam format digital pada 10 Mei 2022. Diberi judul Semarang, lagu ini hadir pada momen perayaan ulang tahun Semarang, kota kelahiran POWERSLAVES.

powerslaves-soundcorners

Versi orisinal lagu Semarang bersemayam dalam album keempat POWERSLAVES berlabel self-titled yang dirilis pada 2001. Semarang adalah lagu tentang rasa rindu,kehangatan dan cinta.

Ada banyak yang di lalui di kota asal kelahiran POWERSLAVES. Kenangan indah maupun kenangan pahit. Seperti apapun Semarang, tentunya juga ada Anwar Fatahillah, Wiwiex Soedarno dan Agung Yudha . Pada versi aslinya, tidak ada nama dua musisi yang disebutkan terakhir.

Lantas, apa perbedaan mencolok versi orisinal dengan versi sekarang? Dari sisi kibor, Wiwiex Soedarno tidak menghilangkan substansi notasi dalam versi aslinya yang sudah terdengar familier. Dia benar-benar menghidangkan sound yang cocok untuk karakter lagu ini. Dengan sentuhan orkestra yang kuat dan lebar, Semarang jadi lebih megah.

“Di sini lebih memperjelas, perbedaan aransemen hampir bisa dibilang tidak ada. Hanya sisi sound seluruh instrumen, termasuk mixing dan mastering,   “ucap Anwar Fatahillah.

Lagu Semarang ibarat mesin waktu yang membawa pendengarnya terbang ke masa lalu. Apalagi, perilisan Semarang (Remastered) bertepatan dengan momen Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah di mana kali ini masyarakat bisa kembali mudik setelah pada dua edisi Lebaran sebelumnya mereka harus menahan diri untuk tidak pulang kampung akibat pandemi COVID-19.

“Semoga lagu ini bisa jadi lagu kebangsaan kota Semarang. Seperti layaknya lagu Gambang Semarang dan Semarang Kaline Banjir (Jangkrik Genggong), tapi dari sisi rock.”harap Heydi Ibrahim.

powerslaves-soundcorners

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.