


Soundcorners.com – Yogyakarta, 26 Juli 2019, Setelah berhasil merilis EP Ruang (Live) Desember 2018 lalu dan single pertama Hitam di April 2019, grup musik asal Yogyakarta, Tashoora kini siap mengajak para penikmat musik kembali ke abad pertengahan. Melalui single terbaru mereka Surya, Danang Joedodarmo, Dita Permatas, Gusti Arirang, Sasi Kirono, dan Mahesa Santoso menceritakan kembali kisah Giordano Bruno, seorang filsuf Itali, yang meyakini bahwa bumi mengelilingi matahari dan kemudian meninggal dieksekusi karena kepercayaannya ini..
“Peristiwa ini menjadi bukti bahwa fanatisme selalu setia memukul mundur ilmu pengetahuan. Atas nama ajaran, sebagian dari kita bertindak sebagai Tuhan,” ucap Danang. “Sejak dulu kita dijejali tentang ‘kebenaran’ absolut, suara-suara selain ajaran tersebut harus tutup mulut,” ungkap Gusti.
Di proses penulisan lagu Surya, Tashoora tidak sendiri. Berbeda dari biasanya, kali ini Tashoora mengajak vokalis grup metal “Revenge”, Rifki Bachtiar, sebagai kolaborator pada departemen lirik. “Di balik lirik Surya ada cahaya yang dibungkam. Manusia tidak bisa menerima kesepakatan minoritas,” jelas Rifki Bachtiar.
Setali tiga uang dengan pesan di lagu, ranah artwork Surya pun ingin memperlihatkan kegelisahan yang sama. Sebuah gambaran manekin yang mulut serta pergelangan tangan dan kakinya dibebat dengan kain. Artwork hitam-putih dengan goresan cat ungu juga merupakan hasil kerja sama Tashoora dengan proyek kolaborasi antara Crystal Yoana Tanara (fotografer) dan Galuh Indri Wiyarti (ilustrator/desainer grafis). “Simbol duka atas pembungkaman ilmu pengetahuan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan agama,” cerita Crystal Yoana Tanara.
Surya merupakan single kedua yang dirilis di tahun 2019. Tashoora sendiri ditunjuk sebagai Spotify Early Noise featured artist 2019 asal Indonesia. “Lagu ini (Surya) akan menjadi bagian dari album penuh Tashoora yang rencananya akan dirilis akhir tahun ini. Mohon doanya,” bilang Dita. Dari pihak label JUNI Records juga mendukung rencana Tashoora. “Tashoora tengah sibuk di studio untuk merapungkan rekaman album penuh mereka. Banyak hal seru yang akan ada dalam album perdana ini dan ide-ide baru akan mereka lakukan. Terakhir saya datang ke Yogyakarta mereka tengah workshop dan rekaman. Harapan saya sebelum akhir 2019 album mereka sudah bisa rilis.” tutup Adryanto Pratono.
No comments so far.
Be first to leave comment below.